Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Apa itu Doodle

Bismillah.. setelah melewatkan tugas di tantangan yang lalu-lalu, kali ini saya mengawali hari ini untuk mencoba lebih baik dari sebelumnya. Yaah walaupun saya lebih banyak menjawab dan menjalankan tugas ini sendirian.. tapi saya tetap berusaha semaksimal mungkin. Karena tantangan ini harus saya lewati sebagai konsekuensi saya setelah masuk pada kelas Bunda Sayang Ibu Profesional. Kali ini saya ingin membahas sebuah kreativitas tentang Doodle. Apa itu Doodle? Doodle  adalah gambar yang dibuat saat perhatian seseorang didekati. Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi konkret atau hanya terdiri dari garis acak dan abstrak, umumnya tanpa pernah mengangkat perangkat gambar dari kertas, dalam hal ini biasanya disebut "coretan". Sebagaimana yang diterangkan pada wikipedia di link berikut ini https://id.m.wikipedia.org/wiki/Doodle Mungkin sebenarnya kita sering mencorat coret ya, tapi belum terarah atau bahkan hanya iseng-iseng saja. Tapi setelah s

Rabu Berbagi dikelas ODOPers 99 days

*{Resume}* *"RABU BERBAGI"* dikelas ODOPers 99 days Rabu, 13 September 2017 Host: Zy Narasumber: Dian Kusumawardhani 📣Pagi teman-teman.. Sudah siap mengikuti Rabu Berbagi? 📌Hari Rabu ini kita sama mba Dian Kusumawardhani ya.. 💐 Berikut ini profil narasumber kita.. 🌺Nama/Panggilan: Dian Kusumawardani/ Dian atau Dee atau DeKa 🌺Ttl: Surabaya, 6 februari 1987 ✉Alamat: Kedung Turi Permai 1, Jalan Bali Blok O No 3 Sidoarjo 👩🏻‍🎓Pendidikan: S1 - Sosiologi 💻Pekerjaan: Freelancer 👩‍👧‍👧Nama dan usia anak: 1. Dissa Zahra Firdausi ( Chacha) 4y5m 2. Aluna Zahra Firdausi (Aluna) 1y6m 🖥Url Blog: http://www.deestories.com/?m=1 🖥Url FB: https://m.facebook.com/dian.kusumawardani?ref=bookmarks 🖥Url Twitter: https://twitter.com/dee_arif?s=09 🖥Url IG: https://www.instagram.com/dee_arif/ 📘Apa buku dan penulis favoritmu? Mengapa suka buku dan penulis ini? Rectoverso dan Dewi Lestari Ceritanya bagus dan ringan. Saya agak nggak punya waktu baca buku yang tebal

Memanah

Gambar
Pendidikan Karakter dari Kegiatan Memanah Awalnya, aku melihat aspek terpenting dari kegiatan memanah ini adalah fokus dan konsentrasi. Tapi, ternyata banyak hal lain yang terbangun dalam proses anak-anak belajar memanah. Peningkatan fokus hanya salah satu dari nilai-nilai yang dikembangkan dalam memanah. Yang pasti, olahraga membuat anak-anak berkeringat. Olahraga membuat fisik mereka semakin sehat dan bugar. Kebugaran itu penting dan berpengaruh pada kejernihan pikiran dan kecerdasan anak-anak. Aspek terpenting dari memanah, menurut para coach, justru pada ketenangan (calm). Jadi, selain olahraga fisik, ternyata memanah sangat kuat unsur meditatifnya. Anak-anak belajar tenang, tidak grusa-grusu, mengatur nafas, menjaga kestabilan emosi agar panahnya melaju secara konsisten dan tepat menuju sasaran. Sumber: www.rumahinspirasi.com

Pentingnya Rest Area

Seorang istri sedang memarahi suaminya didalam mobil. Aaarrrggghhh... Aku sudah bilang tadi sama kamu, jangan egois.. Coba kalau kamu tadi dengerin aku untuk berhenti. Gak akan kayak gini kan jadinya. (Sambil mengelap jok kursi mobilnya dengan baju ganti yang dibawanya)

Tentang Al Qur'an

KALAU DITANYA OLEH                                                                               ANAK  tentang AL-QUR'AN. MINIMAL DIJAWAB SEPERTI INI..📖📖📖                                       T : Berapa jumlah Surah dlm al-Quran? J : 114 Surah T : Berapa jumlah Juz dlm al-Quran? J : 30 Juz T : Berapa jumlah Hizb dlm al-Quran? J: 60 Hizb T: Berapa jumlah Ayat dlm al-Quran? J: 6236 Ayat T : Berapa jumlah Kata dlm al-Quran?, dan Berapa Jumlah Hurufnya? J: 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf T : Siapa Malaikat yang disebut dlm al-Quran?, J : Jibril, Mikail, Malik, Raqib, Atiid,Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazoh, Al-Kiromulkatibun HamalatulArsy, dll. T : Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dlm al-Quran? J : 15 Sajdah T : Berapa Jumlah para Nabi yg disebut dlm Al-Quran? J : 25 Nabi T : Berapa Jumlah Surah Madaniyah dlm al-Quran?, sebutkan. J : 28 Surah, al-Baqoroh, al-Imron, al-Nisa" al-Maidah, al-Anfal, al-Tawbah, al-Ra'd, al-Haj, al-Nur, al-Ah

IBU OPTIMIS

Ibu yang Optimis . Kalimat itu pernah kudengar dari salah seorang teman saat aku bekerja dulu. Mungkin temanku itu melihat kegigihan aku yang selalu bermimpi yang tinggi-tinggi terhadap ketiga anak-anakku. Aku sering bercerita tentang mimpi-mimpiku pada ketiga anakku. Padahal temanku itu tahu bahwa ekonomi rumah tangga kami selalu pas-pasan dan boleh dibilang sering kekurangan. Aku pernah bercerita pada temanku itu. Nanti kalau sudah besar, anak pertamaku akan jadi profesor muda yang cerdas. Yang ilmunya dipakai oleh banyak orang. Dia menyukai pelajaran Matematika dan Sains. Semoga ia sukses dengan bakat minat yang dimilikinya nanti. Dan juga Hafidzh Qur'an 30 juz yang sholih. Anak keduaku, nanti kalau sudah besar, dia akan jadi dokter. Dokter yang sholihah dengan memiliki sifat yang penyayang, ceria dan supel yang dimilikinya sejak kecil. Sehingga tidak ada lagi pasien yang kecewa dengan pelayanan seorang dokter yang sinis. Dan bisa juga sebagai alternatif dokter perempuan yang

Pohon literasi kakak Dyfana yang mulai terisi banyak

Pohon literasi kakak Dyfana yang mulai terisi banyak. Karena kakak Dyfana memang sangat suka membaca. Sekali membaca buku komik yang terdiri ari banyak judul, habis dalam sekejap. Memang kebiasaan membaca anak-anakku sudah diterapkan sejak balita. Tapi kami tak pernah mencatat daftar literasi semacam ini. Bersyukur ada tantangan membuat pohon literasi dari kelas bunda sayang IIP. Semoga istiqomah, dan mudah-mudahan anggota keluarga yang lain termotivasi oleh kakak Dyfana. #kelasbunsayiip #gamelevel5 #menumbuhkanminatbaca #pohonliterasi

Spesial at Ramadhan, on Grup Whatsapp Ibu Profesional

Diskusi edisi Ramadhan di kelas fasilbunsay #1 Kalau dulu saat di depok, dimulai dari rumah. Kebutuhan anak-anak dan teman, kebutuhan saya mendampingi mereka. Maka saya ajaklah anak-anak tetangga gabung ke rumah, saya fasilitator mereka. Saya tanya yang paling disukai apa? "Jauh dari bapak, ibu ( nggak dimarahin soalnya)" " diijinkan ke dapur, beresin rumah, main air, dll." Maka saya meramu kegiatan  TPA  di rumah sesuai kebutuhan mereka Jadilah rumah kecil saya menjadi "lab life skill"  anak-anak para pemabuk, tukang sabung ayam, penjudi, dll. Anak-anak itu baik, tinggal di lingkungan yang tidak baik. Tugas saya menerima keberadaan lingkungan, dan ubah lingkungan, jangan lari dari kenyataan. Rumah saya bersih, anak -anak bahagia, tetangga bahagia. Awalnya memang mereka senang karena anaknya ada yang momong, tapi buat saya itu kesempatan berharga buat saya untuk melatih keterampilan mendidik mereka. Selanjutnya  TPA  hijrah ke masjid, giliran s

Catatan hidupku

Hari ini.. begitu banyak nikmat Allah yang terasa sampai tak lepas dari jasad dan pikiranku. Air mata ini mengalir deras saat video perjalanan hidup anakku selama dipesantren diputar.. Ada kisah sedih dan bahagia yang terputar kembali sejak awal perjuangan kami menitipkan anak kami disana.. Hari ini.. Aku bertemu dengan orang-orang yang luar biasa.. Bersyukur kepada yang sudah memudahkankan segala urusanku.. Ada yang menyampaikan hikmah yang dapat kubawa pulang.. Ada pula yang menyimpan rasa yang tak tersampaikan yang tampak dari wajah-wajah manusia disekitarku.. Semua itu.. baik yang terjadi maupun tersirat Aku yakin Allah telah menunjukkan jalannya.. Agar aku bisa melangkah lebih hati-hati lagi.. dan lebih ikhlas lagi.. Begitu juga kuyakini bahwa ini sudah menjadi catatan yang Allah catat dengan sebaik-baiknya di Lauhil Mahfudz.. Terimakasih ya Allah.. Semua itu menjadi catatan dalam hidupku sampai tahun ini.. Semoga Allah masih memberikan kesempatan hidup padaku di t

Mengamati kembali gaya belajar anak-anakku

Kamis lalu kami datang kepesantren anak-anak kami untuk menjemputnya pulang. Karena permintaan si kakak Dyfana dan dede Dyzi untuk memeriksakan giginya ke dokter gigi yang sudah lama tidak pernah bisa terlaksana karena jadwal pesantren yang padat. Dengan agak berat ustadzahnyapun mengijinkan anak-anak untuk pulang kerumah. Setelah saya memperlihatkan struktur gigi Dyzi yang sudah berantakan. Gigi susunya masih ada tapi gigi tetapnya sudah mulai tumbuh dibelakangnya. Saya pernah diskusi mengenai hal ini dengan Dyzi. Tapi rupanya dia masih belum berani mencabut giginya jika hanya ditemani ustadzahnya. Makanya saya bermaksud mengajaknya pulang beberapa hari agar urusan gigi yang sering jadi kepikiran segera selesai. Yah begitulah kisah klasik kami menitipkan anak-anak dididik di pesantren. Ketika kami bertemu dengan kakak Dyfana si anak tengah, dia langsung menghampiri dan memeluk kami. Senyum bahagia terpancar dari wajahnya yang putih bersinar. Dan kakak memulai bicaranya dengan per

Pengamatan kedua

Hari kedua pengamatanku terhadap suami. Beliau sangat menyukai berita politik dari media sosial lalu setelah itu disampaikannya lagi ke saya. Terkadang saya sendiri kurang memahami situasi politik di negara ini. Tapi saya berusaha selalu menjadi pendengar yang baik. Dan memang sejak menikah dengan suami. Pengetahuan politikku jadi agak lumayan mengerti. Dari pengamatan yang aku perhatikan, kesimpulannya suamiku mulai menunjukkan gaya belajar visual. Berita-berita yang ada gambarnya atau berupa infografis pasti dengan cepatnya diserap. Memang untuk membaca buku beliau kurang tertarik.. tapi jika membaca koran atau berita di internet beliau sangat tertarik. Bahkan kuota internet di HP nya cepat habis karena setiap hari browsing berita online. 😁 Sekian dulu pengamatan khusus keduaku kepada suami. . . #tantanganhari2 #gayabelajar #kelasbunsayiip #gamelevel4 #ODOPfor99days #ODOPday56

Mengamati gaya belajar suamiku

Gambar
20 April 2017 Saat ini aku diberikan anugerah dari Allah karena setiap hari bisa selalu melewati segala aktifitas berdua dengan suami. Setiap hari selalu ada obrolan santai kami tentang keluarga, anak, agama, bahkan politik. Dari perbincangan kami menunjukkan bahwa suami sangat tertarik membahas politik sedangkan aku menanggapi secukupnya karena kurang suka membahas sesuatu yang tidak aku pahami dengan baik. Tapi jika membicarakan masa depan atau segala hal tentang anak-anak, keempat mata kami berbinar-binar, saling menanggapi dengan semangat. Karena anak-anaklah yang paling membuat kami bahagia. Pengamatan pertama dari aktivitas suamiku dihari ini adalah. Suamiku telah mempunyai keinginan untuk mulai membaca. Selama bertahun-tahun kami berumah tangga, suamiku paling malas membaca buku. Dan lebih senang menonton berita di TV. Tapi hari ini, usahaku selama bertahun-tahun untuk selalu mengingatkan suami agar menambah referensi ilmunya dari buku-buku mulai melegakan hatiku. Karena beli

Al Baqarah Project Day 10

Hari ini Project berdua bersama suami berakhir sementara. Tapi Project ini tidak selesai sampai disini. Karena tujuan kami menjalankan project ini untuk melanjutkan hapalan surat Al Baqarah sampai kami benar-benar bisa menghapalnya satu surat. Target kami selanjutnya, kami bisa menyelesaikan tantangan ini sampai akhir tahun ini. Semoga lancar. Aamiin. #TantanganHari10 #Level3 #MyFamilyMyTeam #KelasBunsayIIP

Al Baqarah Project Day 9

Day 9 Kamis, 6 April 2017 Al Baqarah Project yang kami laksanakan mengalami banyak tantangan. Sepekan ini kami cukup sibuk dengan agenda saya sendiri maupun agenda antar jemput anak ke pesantren. Dan hari Kamis kemarin kami mendapat undangan spesial karena anak sulung kami telah menyelesaikan hapalan Quran nya 30 juz. Wisuda Tahfidz Camp ke 2 ini dihadiri oleh Ustadz Yusuf Mansur dan keluarganya, dan juga Ustadz Ahmad Jameel, Pimpinan Yayasan Daarul Quran. Kami berangkat pukul 04.00 Subuh, dan melaksanakan sholat Subuh di Masjid pinggir jalan karena harus menghadiri acara Khataman abang Daffa di jam 06.00. Hari ini kami belum memulai atau murojaah hapalan kami. Kami sangat bersyukur pada Allah atas nikmat yang tak terkira hingga saat ini. Kami sangat berterimakasih pada anak sulung kami. Bahwa, perjuangannya yang sungguh luar biasa atas apa yang anak kami capai. Dalam tiga minggu terakhir ini dia bisa menyelesaikan hapalan 15 juz Al Quran. 15 juz sebelumnya dia dapatkan di pesant

Al Baqarah Project Day 8

My Family My Team Hari ini Al Baqarah Projectnya kami tunda karen kami ada agenda liburan bersama kak Dyfana dan dek Dyzi di acara Family Gathering Shighor Putri Daarul Quran Tangerang ke tempat wisata Outbond Lembah Hijau Bandulu, Anyer tanggal 1 April 2017. Sepulang dari sana, kami bermalam di Shighor Putri karena hari sudah terlalu larut malam dan tubuh kami sangat lelah. Aku yang sejak kemarin kurang sehat dan agak memaksakan ikut berkegiatan, memilih istirahat sejenak di asrama anakku. Alhamdulillah diperbolehkan tidur dikamar Dyzi si bungsu bersama kak Dyfana juga. Abi beristirahat di mushola Al Mansur di lantai bawah asrama.  Di Subuh hari kami bangun dengan tubuh yang cukup terbaharui lagi. Tenaga sudah kembali terisi. Dan kami bersiap untuk pulang kerumah. Sesampainya dirumah, kami berbagi tugas, si abi yang siap mengeksekusi pakaian kotor berpasir, segera menuju kamar mandi untuk menyikat bersih pasir-pasir yang ikut menempel di pakaian anak-anak ketika mereka bermain ai

Al Baqarah Project Day 7

Hari ini saya, suami dan anak kedua dan ketiga mengikuti acara Family Gathering Shighor Putri Daarul Quran Outbond ke Lembah Hijau Bandulu, Anyer. Proyek hapalannya belum bisa kami laksanakan dengan baik. Di bis kami hanya murojaah hapalan sebelumnya saja. #TantanganHari7 #Level3 #MyFamilyMyTeam #KelasBunsayIIP

Al Baqarah Project Day 6

Hari keenam proyekku dengan suami. Subuh ini kami selalu berusaha menyempatkan waktu untuk tilawah, mengapal satu ayat dan mengulangi hapalan. Aku menghapal hingga ayat ke 17. Suami hingga ayat 10. Semoga Allah selalu memudahkan. Hari ini kami ingin menjumpai anak sulung kami yang sedang libur dari kegiatan Tahfidz Camp. Kami telah menyiapkan kado kecil untuknya. Baju koko, celana panjang, dan peci songkok dan sedikit makanan ringan. Semoga Daffa senang dan tambah semangat dalam menghapal Quran. Kami juga berencana ingin meminta dia untuk mengkoreksi hapalan kami. Kami jadikan dia sebagai Supervisor. 😊 #Tantanganhari6 #Level3 #MyFamilyMyTeam #KelasBunsayIIP

Al Baqarah Project Day 5

Ternyata proyek yang kami lakukan banyak sekali tantangannya. Mengahapal satu ayat dalam surat Al Baqarah lumayan sulit daripada menghapal surat-surat pendek dalam juz 30 Al Quran. Tapi insya Allah kami berusaha semangat. Aku menghapal hingga ayat ke 16. Suami hingga ayat 9. Semoga Allah selalu memudahkan. Apalagi kami baru mendapat kabar bahwa anak sulung kami, Daffa baru saja selesai menghapal 22 juz. Masya Allah. Semoga Allah menyegerakannya menjadi hafidz 30 juz dan semoga Al Quran membentuk akhlaknya menjadi semakin baik dan sholeh. Aamiin #Tantanganhari5 #Level3 #MyFamilyMyTeam #KelasBunsayIIP

Al Baqarah Project Day 4

Senin ini badan masih menyisakan lelah setelah 2 hari beraktivotas di Bandung. Hapalan yang harusnya subuh tadi bertambah. Diganti menjadi murojaah. Suami murojaah ayat 1-8. Saya murojaah ayat 1-15. Semoga proyek ini berlanjut hingga kami benar-benar dapat hapal satu surat Al Baqarah ini. Doakan yaa.. Aamiin #tantanganhari4 #Level3 #MyFamilyMyteam #KelasBunsayIip

Al Baqarah Project Day 3

Hari ini.. Al Baqarah Project saya dan suami adalah menghapal di sela-sela aktifitas kami. Sejak kemarin saya dan suami bepergian ke Bandung. Saya berniat untuk menghadiri salah satu acara komunitas menulis sekaligus kopdar dengan beberapa teman-teman IIP Bandung yang juga tergabung di ODOPfor99days. Karena moment ini pas liburan panjang hingga hari selasa, dikarenakan hari raya Nyepi bagi umat Hindu. Maka perjalanan kami macet kurang lebih 7 jam dari Depok ke Bandung dihari Sabtu tanggal 25 Maret 2017. Sesampainya di penginapan kami istirahat. Dan keesokan harinya ba'da Subuh kami menghapal kembali sesuai dengan proyek kami berdua. Kali ini saya mengulang hapalan ayat 1-10 dan menambah 10 ayat lagi. Tapi 5 ayat terakhir masih harus diulang lagi besok biar lebih lengket hapalannya. Suamiku hari ini belum menambah hapalannya. Beliau hanya murojaah saja ayat 1-8. Semoga hari Senin ba'da Subuh nanti kami bisa menambah hapalan kami masing-masing dan lebih baik lagi. #tantang

Al Baqarah Project Day 2

Setelah semalam diskusi dengan suami sudah mantap. Luruskan niat. Pagi ini setelah sholat subuh kami memulai setoran. Targetnya satu hari satu ayat, tapi kami ingin memulai dengan semangat yang tinggi. Saya mentargetkan 10 ayat dihari pertama. Alhamdulillah 10 ayat pertama saya setor kepada sang suami cukup lancar. Ayat 1-5 memang sudah hapal, karena sering membacanya di doa dan dzikir pagi dan petang. Ayat 6 sampai 10 baru dikuatkan lagi hapalannya hari ini. Abi mengalami sedikit tantangan saat memasuki ayat ke 8. Tapi Alhamdulillah selesai di ayat ke 8. Nanti jika ada kesempatan bertemu saat anak sulung kami libur. Kami berniat untuk meminta dikoreksi hapalannya. Karena si sulung sudah hapal surat Al Baqarah lebih dulu. #tantanganhari2 #Level3 #MyFamilyMyteam #KelasBunsayIip

Al Baqarah Project Day 1

Hari ini adalah hari pertama memulai family project yang telah didiskusikan berdua suami. "Al Baqarah project" Nama itu kami berikan di nama proyek yang kami rencanakan dengan pimpinan proyeknya adalah saya sendiri. Latar belakang proyek ini dibuat adalah sejak anak sulung kami mengikuti karantina Tahfidz Quran dipesantrennya. Dan untuk mendukung dan mendoakannya, kami pun berusaha menjadi penghapal Quran juga. Dan surat yang kami pilih ini adalah saran dari seorang ustadz juga yang membimbing anak kami untuk mencapai 30 juz. Karena katanya apabila sang anak sedang menghapal Quran, orangtuanya membantu kelancarannya dengan berusaha menghapal Al Baqarah yang cukup panjang ini. Satu hari kami targetkan minimal satu ayat. Proyeknya kami mulai dihari ini. Mulai dari ayat pertama. Semoga kami istiqomah. #tantanganhari1 #Level3 #MyFamilyMyteam #KelasBunsayIip

Aliran Rasa Melatih Kemandirian

Di tantangan materi kedua bunda sayang IIP ini saya merasa gagal konsisten dalam menuliskannya kembali. Tapi bukan berarti kami tidak melatih kemandirian baik kepada anak maupun pasangan. Saat ini saya sedang fokus mengajar setiap hari di beberapa tempat setiap Senin sampai Jum'at. Sabtu kadang diisi waktu bersama keluarga besar ataupun pengajian rutin dan komunitas. Selain itu kami sedang menemani proses pertumbuhan ketiga anak kami. Apalagi anak pertama kami yang sudah aqil baligh saat ini. Saya dan suami berusaha terus memberikan waktu-waktu yang berkualitas di kesempatan waktu yang cukup sempit ini. Mengapa demikian? Karena ketiga anak kami semua berada dipesantren. Dan dalam seminggu sekali kami harus secara bergiliran menjenguk mereka. Karena asrama putra dan putri agak berjauhan letaknya. Terkadang jika kami sudah merasa butuh waktu bersama. Didorong rasa saling menyayangi dan rasa rindu ingin memeluk mereka, maka saya dan suami meminta ijin kepada pimpinan kepengasuhan

Melatih Kemandirian (part 8)

Banyak tugas di banyak grup cukup membuat saya bingung juga. Sampai kehabisan kata-kata untuk menuliskan kembali tentang tantangan melatih kemandirian di kelas bunda sayang. Hari ini hari keenam latihan kemandirian saya dan suami. Target menuliskan kembali tantangan 10 hari ini tak dapat kuselesaikan dengan baik. Tapi target aktivitas yang kami sepakati dapat kami laksanakan cukup baik. Kami yakin setiap hal yang terjadi pada kehidupan kami berbanding lurus dengan ibadah yang kami lakukan. Saat rapat di pondok pesantren tempat anak-anak kami belajarpun memberikan tugas yang hampir sejalan beriringan dengan tugas melatih kemandirian. Hal-hal apa saja yang ingin kami terapkan secara rutin dan menjadi kebiasaan kami dalam beribadah terus kami usahakan secara maksimal. Jika di Tantangan kelas bunda sayang targetnya 10 hari. Di pondok anak-anak kami ditantang dengan Tantangan ibadah selama 40 hari berturut-turut. Jika ada satu hari yang tidak konsisten dalam menjalankannya, maka tantang

Melatih Kemandirian (part 7)

Gambar
Target kemandirian anak-anak Zy family bisa dilatih hari Sabtu-Minggu ini karena anak-anak saya libur dari pesantren dan bisa pulang kerumah walau cuma menginap semalam. Poin-poin penting kemandirian bisa mulai diterapkan secara konsisten. Sebetulnya sejak dulu telah dilatih dan dipercayakan. Hanya tidak pernah secara konsisten dilakukan. Mulai dari si sulung Daffa, usia 12 tahun: -bangun sholat tahajud ataupun subuh tiap hari tanpa dibangunkan lagi jika sedang libur pulang kerumah. Tantangan ini belum berhasil karena si abang masih saya bangunkan untuk sholat tahajjud dan subuh di mesjid. -gadget hour. Target saya memberikan gadget hour maksimal 2 jam sepekan. Ini pun belum berhasil. Karena sejak libur dirumah, abang banyak chatting dengan teman-temannya karena sama-sama libur pulang kerumah. -muroja'ah hafalan Qur'a n dengan tartil . Karena liburan begitu singkat, kami tidak meminta abang untuk murojaah. Hanya menanyakan apakah pencapaian hafalannya sudah baik atau be

Melatih Kemandirian (part 6)

Hari Jumat tanggal 2 Maret ada jadwal mengajar pagi jam 8 di Kalimulya. Suami agak malas-malasan berangkat kerja mungkin karena kemarin terlalu lelah. Jadinya saya merayunya untuk mengantarkan ketempat murid saya. Dan suami mau. Yeayy Alhamdulillah. Senang sekali rasanya diantar jemput suami saat mengajar. Entah kenapa fisik ini belakangan agak melemah sedikit. Mungkin ada yang tidak seimbang, bisa juga karena asupan makanan yang saya makan kurang bergizi karena lebih senang ngemil jajanan ringan. Sepulang kerumah dari mengajar sayapun beristirahat. Suami pun menunda keberangkatannya setelah sholat Jumat. Permintaan saya agar suami mengganti rumah lampu diteras depan sampai hari ini masih belum terlaksana. Ada komunikasi yang kurang produktif dari saya yang saya sesali. "Hmm.. kayaknya harus nunggu tahun depan baru deh lampu depan bisa menyala." (Sindiran saya ke suami) Aduh, menyesal sekali komunikasi saya kurang produktif untuk mengingatkan suami bahwa ada pekerjaan

Melatih Kemandirian (part 5)

Kemandirian bersama pasangan (hari keempat) Kamis pagi jadwal saya mengajar di Grand Depok City lalu lanjut ke Griya Rahmani 3. Lalu mampir sebentar untuk urusan bisnis jualan pashtan kerumah teman. Sampai dirumah, istirahat sebentar lalu berangkat kembali mengajar ke Beji Timur. Cuaca hujan deras saat perjalanan ke Beji Timur. Biasanya pulang dari Beji saya minta dijemput suami tapi karena posisi suami masih di tol Cijago, jadinya saya memutuskan untuk pulang sendiri saja.  Pelaksanaan target sholat tepat waktu dan sholat dhuha masih berjalan dengan baik. Lampu depan yang mati belum juga sempat diganti atau diurus.  #melatihkemandirian #kemandirianbersamapasangan #kelasbunsayiip #ODOPfor99days #ODOPday36

Melatih Kemandirian (part 4)

Kemandirian bersama pasangan (hari ketiga) Selasa malam dapat kabar bahwa ayah saya sakit. Maka saya segera memberi kabar ke suami bahwa saya ingin diantar menjenguk ayah. Suami belum menjawab apa-apa. Tapi beliau mengijinkan saya pergi. Dihari Rabu ini kami sudah terlanjur ada janji dengan masing-masing aktifitas. Suami sudah janji dengan seseorang untuk antar jemput. Setelah subuh berjama'ah di masjid, suami berangkat. Saya pun sudah ada janji untuk mengajar. Kakak saya menanyakan apakah saya bisa datang menjenguk ayah. Sambil berdoa saya jawab insya Allah diusahakan. Dan memang sudah atas ketentuan-Nya, ternyata seorang teman yang mau belajar tahsin di Pengasinan membatalkan les privatnya siang ini dikarenakan sakit. Dan sayapun memanfaatkan waktu itu untuk memastikan bahwa saya bisa menjenguk ayah. Alhamdulillah.. Sepulang dari mengajar di Green Hill Cibinong saya niatkan untuk menjemput kakak dan keponakan di Citayam terlebih dahulu baru setelah itu kami menuju kerumah aya

Melatih Kemandirian (part 3)

Kemandirian bersama pasangan (hari kedua) Hari Selasa, suami agak susah dibangunkannya karena senin malamnya kelelahan. Tapi Alhamdulillah masih bisa melaksanakan sholat subuh berjamaah dimasjid. Lalu setelah itu suami berpamitan untuk berangkat kerja. Hari ini karena tidak hujan, akhirnya saya berangkat mengajar, kembali mengendarai motor sendiri. Ada empat aktivitas ditempat yang berbeda yang harus saya kerjakan. Alhamdulillah sepanjang perjalanan dimotor saya tidak kehujanan. Saat waktu dhuha, disela aktivitas saya, saya menanyakan kepada suami apakah beliau telah melaksanakan sholat dhuha. Alhamdulillah terlaksana. Dan suami bisa mengatur waktu bekerjanya dilapangan agar tidak lalai dengan waktu-waktu sholat wajib tiba.  Tinggal mengingatkan masalah perbaikan lampu. Masih belum dibicarakan. Hmm.. Baiklah, sepertinya saya masih harus menunggu sampai suami punya waktu untuk membicarakan solusi lampu ini.  Saya berniat untuk menyelesaikannya sendiri, semoga bisa memanggil tukang

Melatih Kemandirian (part 2)

Saya sebetulnya ingin membuat target kepada kemandirian anak-anak saya. Tapi karena mereka semua dipondok pesantren jadi saya kesulitan membuat laporan harian. Hari sabtu sampai ahad besok baru kami bisa berkumpul bersama. Karena jatah libur menginap dirumah hanya sebulan sekali setiap awal bulan. Jadi tantangan melatih kemandirian saya kali ini saya khususkan untuk suami saya. Target saya adalah saya bisa membantu suami agar lebih tertata segala aktivitasnya dengan baik. Target: 1. Sholat dhuha setiap hari disela aktivitas kerjanya. 2. Tilawah Qur'an minimal 2 lembar 3. Shaum sunnah setiap hari Senin Kamis 4. Membantu memperbaiki atau mengganti barang-barang rumah tangga yang rusak. Misal lampu depan rumah putus. Sudah beberapa hari masih didiamkan saja tanpa solusi. Semoga tantangan 10 hari ini bisa tercapai dengan baik. Hari ini adalah hari pertamanya, Dhuha dan tilawah telah dikerjakan setelah sholat subuh dimesjid. Shaum pun sudah dimulai kembali hari ini. Saya ingi

Wisudawati IIP Depok Berbagi Bersama Anak Yatim

Wisudawati IIP Depok Berbagi bersama anak yatim Acara Wisuda peserta Matrikulasi Institut Ibu Profesional Depok diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 Februari 2017 yang bertempat di Rumah Makan Bu Tjondro jalan Sersan Aning Depok. Acara ini dihadiri oleh 29 peserta yang akan diwisuda, 3 orang fasil, 2 orang pengurus, keluarga dari peserta dan juga dihadiri oleh 22 anak yatim dan 7 orang pendamping dari Yayasan Yatim Daarul Ma'wa. Pada pukul 08.00 panitia sudah menyiapkan segala keperluan pendukung acara, seperti backdrop, sound system, goodie bag untuk peserta dan anak yatim. Tak lupa juga doorprize yang berlimpah dari para donatur acara. Pukul 09.00 tepat acara dibuka oleh MC yaitu mba Fitriana Hatta yang mengajak saya untuk menyapa para hadirin dengan yel-yel khas IIP. Check sound... hu ha! Whats the problem?... no problem! Challenge... cancel, cancel go away! Ibu Profesional... huuuuu yeesss! MC telah membuka acara dengan penuh semangat, lalu memberi waktu singkat kepada

Melatih Kemandirian (part 1)

Di level 2 materi Bunda Sayang kali ini adalah Melatih Kemandirian Anak. Untuk mempermudah saya sebagai ibu yang tinggal jauh dengan anak dan tidak bisa memantau tiap hari bagaimana perkembangan anak karena ketiga anak saya mondok dipesantren adalah menuliskan target yang masih belum tercapai dari masing-masing anak saya. Mulai dari si sulung Daffa, usia 12 tahun: -bangun sholat tahajud ataupun subuh tiap hari tanpa dibangunkan lagi jika sedang libur pulang kerumah. Jika dipesantren hal ini tidak mengalami soal karena si abang pernah bilang, "kalau di pesantren kan berisik ummi. Tapi kalau dirumah sunyi-sunyi aja jadi abang ga dengar apa-apa saat dibangunkan." Hmm alasan yang masuk akal juga sih.. PR buat saya adalah membuat suasana 'agak ramai ' saat mau sholat tahajud atau subuh , biar si sulung bisa dengan mudah dibangunkan. -gadget hour. Karena si abang di pondok tidak diperbolehkan membawa gadget, jadilah sering lupa waktu jika libur dirumah atau saat pe

Full team Zy family

Hari ahad, 19 Februari 2017 Adalah hari yang bahagia untuk keluarga kami. Kami bisa berkumpul dihari libur ini dari pagi hingga menjelang malam lengkap dengan seluruh anggota keluarga. Saya, suami dan ketiga anak kami sangat memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan disela-sela aktivitas dan tempat kami melewati hari yang masing-masing berbeda. Saya dengan kesibukan mengajar dari pagi hingga petang. Suami dengan kesibukan bekerja mencari nafkah dari sehabis sholat subuh hingga setelah sholat isya. Anak sulung kami yang sehari-harinya di pondok pesantren asrama putra. Dan kedua anak putri kami yang sehari-harinya melewati segala kegiatannya di pondok pesantren asrama putri. Kami sangat menanti-nanti waktu pertemuan ini. Karena kami bisa saling bercerita, saling mengungkapkan segala kerinduan kami yang sangat dalam yang selama tak bertemu di masing-masing hati kami. Kami saling tertawa - bercanda. Juga saling mendengarkan hikmah dari setiap yang berbicara. Anak kami yang bungsu

Aliran Rasa sebagai Fasil Bunsay Sumbar

Sebagai fasil, yang diamanahkan mengawal teman-teman di Sumatera Barat bersama mba Ririn, kami pun selalu berusaha menjalin komunikasi dengan baik dengan sesama fasil dan juga peserta kelas Bunsay. Clear and Clarify selalu kami terapkan dalam berkomunikasi. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali mendapatkan partner yang baik dan komunikatif. Sehingga kami berdua tidak mengalami tantangan dalam mengawal kelas. Baik saat diskusi bersama peserta maupun saat mengobrol di jaringan pribadi. Saat saya sedang mengajar, mba Ririn muncul dan menanggapi diskusi lepas harian teman-teman di grup. Saat mba Ririn sibuk beraktivitas dirumah dengan anak-anaknya, saya yang bergantian muncul menanggapi diskusi lepas harian yang peserta ajukan di grup. Bahkan, ketua kelas dan kordinator bulanan pun ikut aktif menanggapi segala pertanyaan di grup. Memang tidak banyak peserta yang aktif di grup Bunda Sayang Sumbar ini. Tapi dari beberapa diskusi dan artikel tantangan 10 hari yang masuk, justru saya

Aliran Rasa Komunikasi Produktif Bunsay IIP

Saya sangat menyadari bahwa selama ini masih banyak yang harus saya perbaiki ketika saya berkomunikasi. Bisa dengan diri saya sendiri, dengan pasangan, maupun dengan anak-anak. Saya merasa termotivasi setelah melewati 10 hari lebih tantangan Komunikasi Produktif yang telah saya praktekkan dalam komunikasi sehari-hari. Yang sering menjadi tantangan yang paling menarik buat saya adalah saat saya berkomunikasi dengan suami ataupun komunikasi dengan anak sulung. Sangat melatih kesabaran, komitmen, dan konsistensi saya. Karena berbicara dengan suami artinya saya harus menghadapi seseorang yang humoris sekaligus serius secara bersamaan. Terkadang jika ada yang tidak saya suka dalam gaya komunikasi suami, saya sering protes. Suami kadang menanggapinya dengan serius kadang juga bercanda. Berbicara dengan si sulung artinya saya sedang berhadapan dengan anak yang cenderung menggunakan logika berpikirnya. Sementara saya, sebagai perempuan lebih banyak menggunakan perasaan saat berkomunikasi. S

Dag Dig Dug Duerr

Setelah kemarin gagal komunikasi dengan resepsionis disalah satu tempat kursus stir mobil. Akhirnya kemarin sore dapat jadwal belajar pagi ini jam 08.00. Walaupun doeloe.. iya dulu banget, kurang lebih 15 tahun yang lalu saat saya baru masuk kerja pernah belajar mobil juga. Tapi karena belum punya mobil sendiri jadi keterampilannya hilang ditelan waktu. Ini hari pertama saya belajar mengendarai mobil. Dag dig dug deerrr kayaknya setelah langsung dikasih kunci. "Ini beneran langsung saya yang bawa mas? Saya baru belajar hari pertama lho, apa nggak ditempat yang agak sepi aja baru saya yang bawa.?" (Dengan agak grogi saya menanyakan hal itu) "Iya, ibu mulai masuk dikursi pengendara." (Jawab tutornya) "Waduh, bismillahirrohmaanirrohiim.." (aku berdoa sambil mulai masuk kedalam mobil latihan). Ternyata eh ternyata, ya nggak langsung jalan juga kali, saya dijelaskan dulu mana posisi pedal kopling, rem dan gas juga lampu sen dan rem tangan dan disuruh men

Memanjangkan nalar daripada emosi

Tantangan kedua belas yang saya tulis adalah disaat saya merasa gagal berkomunikasi secara produktif dengan sang resepsionis salah satu pelayanan kursus yang tidak jelas memberikan informasi mengenai jadwalnya. Dan tidak membolehkan saya untuk menarik kembali uang pendaftarannya. Setelah pulang kerumah saya merenung kembali dan menghela nafas dalam-dalam. Saya menyadari ternyata saya tidak menggunakan kaidah komunikasi produktif yang telah saya baca berkali-kali. Saya tidak menggunakan kaidah 'Clear and Clarify' dengan baik. Dan saya tidak 'memanjangkan nalar daripada emosi' . Ah saya merasa menyesal telah bersikap seperti itu. Karena situasi hormon wanita saat PMS (pra menstruasi) masih sering menjadi alasan yang saya pakai ketika emosi saya lebih besar daripada nalar yang saya gunakan. Atau terkadang saya sering bilang kepada suami, "i need more chocolate" untuk menenangkan emosi saya. Dan suamipun membawakannya setelah pulang bekerja. Sampai saat ini

Ketika pintu rizqi terbuka lagi

Hari ini kami tak henti-hentinya bersyukur. Seorang teman nun jauh disana memberikan sebuah kejutan untuk anak-anak. Dan seorang teman dekat memberikan bantuan modal usaha untuk menjalankan online shop. Disamping itu, suami pun memberi kabar bahwa beliau ditawarkan pekerjaan lagi setelah beberapa bulan tak memiliki penghasilan tetap. Ya Robbi.. nikmatmu begitu bertubi-tubi kurasakan hari ini. Dan komunikasi terakhir yang membuatku dag dig dug adalah, suami menyarankan aku untuk belajar mengendarai mobil agar mobilitasku bisa berjalan lancar tanpa kepanasan, kehujanan, atau terkadang membuatku masuk angin. Ya Fatahu ya Rozaq.. #tantangan harike12 #komunikasiproduktif #kelasbunsayiip #ODOPfor99days # ODOPday19

Buhan hanya tulisan, tapi konsistensi, komitmen dan amalan.

Tantangan komunikasi produktif yang telah melewati hari kesepuluh adalah sejatinya bukan hanya sekedar tulisan ingin berbagi pengalaman. Tapi juga sebuah hal yang mengikat. Mengingatkan terhadap hal yang telah ditulis. Mengamalkannya secara terus-menerus tanpa henti sepanjang hidup. Dan bahkan mengevaluasinya tiap sepuluh hari berjalan. Itu yang akan saya jalankan. Apakah saya telah dapat melaksanakan kaidah-kaidah penting yang telah saya baca dan pelajari dari materi komunikasi produktif? Apakah saya dapat menjalin ikatan hati lewat komunikasi dengan keluarga saat membersamai mereka? Ataukah sesungguhnya saya dapat mewarnai mereka dengan ilmu yang telah saya pelajari atau malah sebaliknya, saya yang terwarnai oleh gaya komunikasi mereka? Ini menjadi tantangan besar bagi saya dalam memperbaiki komunikasi secara produktif. Buhan hanya sebatas tulisan saja. Semoga Tuhan ikut membimbingnya. #ODOPfor99days #ODOPday18 #tantanganharike11 #komunikasiproduktif #kelasbunsayiip

Tantangan Hari Kesepuluh Komunikasi Produktif Bunsay IIP

Gambar
Tantangan terakhir di hari kesepuluh ini saya sangat bahagia sekali. Karena bisa membuat family forum antara saya, suami, dengan anak-anak dan ibu saya. Ibu saya yang tidak pernah mau ikut jika diajak ke pesantren. Akhirnya hari ini mau setelah dibujuk. Alhamdulillah.. Dari rumah, saya dan suami menjemput ibu yang tinggal sendiri di Jakarta Pusat. Setelah itu kami menuju anak-anak kami yang perempuan di asrama Daqu, Tangerang. Yang berhasil dalam tantangan kali ini adalah, komunikasi dengan ibu saya yang akhirnya mau diajak jalan-jalan membersamai cucu-cucunya. Alhamdulillah.. tips dari bu Septi untuk mengajak jalan yang jaraknya sekitar 2 jam saja.  Makan siang bersama. Mendengarkan   beliau bercerita sekitar kegiatan PKK, kami mendengarkannya. Karena ibu saya aktif di PKK dan sampai saat ini masih dipercayai untuk memegang amanah sebagai ketua Pokja 1 di PKK Kelurahan Petojo Utara Jakarta Pusat. Setelah itu meminta ibu untuk menyanyi Mars PKK.. dan ibu senang sekali disuruh berny

Tantangan Hari Kesembilan Komunikasi Produktif Bunsay IIP

Hari Kamis ini saya mengurungkan niat berangkat mengajar dengan naik motor karena cuaca gelap dan hujan. Saya pergi menggunakan taksi. Tantangan komunikasi saya hari ini adalah dialog dengan sopir taksi. "Pak, tolong antarkan saya ke Beji ya, saya tau alamat lengkapnya tapi saya belum pernah kesana. Nanti pakai GPS saja." (Saya membuka obrolan dengan pak sopir taksi saat baru naik kendaraannya). "Oh iya bu." (Katanya sambil menelepon seseorang) Berjalanlah saya diantar pak sopir mencari alamat murid baru saya. Tapi sejak saya naik kendaraan sampai masuk perumahan yang dituju, sopir itu masih menelepon seseorang disana. Duh.. geramnya melihat tingkah si sopir yang berkendara sambil menelepon, agak kurang sopan dan bisa membahayakan penumpang. "Hati-hati pak" (saya mengingatkannya saat mobil yang kami tumpangi hampir saja menyerempet sebuah truk). Sopir itu diam saja. Rasanya kepingin turun saja dari taksi itu, tapi saya mengurungkan niat, semoga baik-