Melatih Kemandirian (part 1)

Di level 2 materi Bunda Sayang kali ini adalah Melatih Kemandirian Anak.

Untuk mempermudah saya sebagai ibu yang tinggal jauh dengan anak dan tidak bisa memantau tiap hari bagaimana perkembangan anak karena ketiga anak saya mondok dipesantren adalah menuliskan target yang masih belum tercapai dari masing-masing anak saya.

Mulai dari si sulung Daffa, usia 12 tahun:
-bangun sholat tahajud ataupun subuh tiap hari tanpa dibangunkan lagi jika sedang libur pulang kerumah.
Jika dipesantren hal ini tidak mengalami soal karena si abang pernah bilang,
"kalau di pesantren kan berisik ummi. Tapi kalau dirumah sunyi-sunyi aja jadi abang ga dengar apa-apa saat dibangunkan."
Hmm alasan yang masuk akal juga sih..
PR buat saya adalah membuat suasana 'agak ramai' saat mau sholat tahajud atau subuh, biar si sulung bisa dengan mudah dibangunkan.

-gadget hour.
Karena si abang di pondok tidak diperbolehkan membawa gadget, jadilah sering lupa waktu jika libur dirumah atau saat penjengukan tiba sepekan sekali.
Target saya memberikan gadget hour maksimal 2 jam sepekan.

-muroja'ah hafalan Qur'an dengan tartil.
Jika libur dirumah si abang susah sekali disuruh muroja'ah dengan tartil. Maunya baca terburu-buru. Sehingga saya yang mendengarnya sering merasa makhroj dan sifat hurufnya perlu diperbaiki.

-berjalan dibelakang ummi, abi dan adik-adiknya ketika bepergian.
Saya dan suami menerapkan hal ini kepada si sulung sebagai anak laki-laki pertama yang sudah masuk masa Aqil Baligh.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh sahabat Rosul. Anak laki-laki yang baik adalah dia yang selalu menjaga orangtua dan keluarganya.
Targetnya agar si abang timbul rasa tanggungjawab dan melindungi keluarganya.

Melatih Kemandirian kak Dyfana, 8 tahun.
-Berteman baik dengan siapapun.
Dalam hal ini entah hanya menjadi kekhawatiran saya saja sebagai ibunya atau memang perlu dirubah dari kak Dyfana.
Anak kedua saya memang suka pilih-pilih teman. Dia tidak segan-segan meninggalkan temannya yang menyebalkan menurut dia dan jika dia mendapati temannya itu sering mengganggu atau bahkan sering mengejek dan tidak sepaham dengannya.
Makanya dia lebih memilih teman yang usianya lebih besar sehingga menurutnya lebih dewasa dan bisa melindunginya. Dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari teman yang usianya lebih besar dari dia katanya. Karena dia pikir, berteman dengan teman sebaya lebih banyak egoisnya dan suka berantem.

-Bisa melindungi dan mengajak main adiknya.
Kak Dyfana punya banyak teman selain adiknya. Tapi terkadang ini membuat adiknya iri dan suka mengadu kepada saya kalau kakaknya tidak mau mengajak adiknya ikut bermain bersamanya.
Target saya adalah mendekatkannya dengan adik perempuannya agar terbina kasih sayang yang tulus sejak kecil dan diharapkan hingga dewasa mereka akan selalu rukun bersama.

Melatih Kemandirian Dek Dyziana, 6 tahun.
-Tidak sering ngambek lagi.
Saya berharap anak bungsu saya tidak manja lagi ketika saya dan abinya mau kembali pulang kerumah.
Bisa berkomunikasi dengan baik.
Bisa mengutarakan keinginannya tanpa harus merajuk dan ngambek.
Sehingga kami paham apa yang dia mau.

-Bisa mengatur pakaian maupun barang-barang pribadinya sendiri.
Si bungsu selama ini masih terlihat kurang disiplin dalam meletakkan kembali barang-barang yang sudah digunakannya.

-Mengurangi jajanan yang kurang sehat.
Si bungsu Dyzi senang sekali minum minuman kemasan, makanan ringan, dan jajanan yang mengandung pengawet, pemanis buatan ataupun pewarna.
Saya ingin setiap sedang bersama kami. Dia bisa menahan dirinya dari jajanan yang kurang sehat. Agar tubuhnya pun bertambah sehat dan terbebas dari zat-zat pengawet ataupun pewarna makanan. Dan semoga nafsu makannya bertambah baik.

#melatihkemandiriananak
#kelasbunsayiip


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan