Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Rihlah untuk membersamai anak-anak tercinta

Hari ini tiba-tiba dapat pesan di whatsapp dari seorang sahabat. Dia menawarkan mobilnya untuk dipinjamkan. Alhamdulillah.. puji syukur kepada Allah yang telah menempatkan kami di sekeliling orang-orang baik. Mungkin karena dia kasihan sama anak-anakku yang liburan dari pesantren hanya bermain dirumah saja. Aku dan suami sebenarnya berniat mengajak anak-anak pergi tapi karena tidak memiliki kendaraan yang bisa mengangkut lima orang, niat itu pun akhirnya belum bisa di eksekusi. Pukul 3 pagi aku sudah bangun dan memastikan segala perlengkapan dan keperluan kami yang sejak semalam sudah aku siapkan. Selesai sholat subuh, saat abi dan abang berangkat kerumah sahabatku untuk mengambil mobil, aku bersama Dyfa Dyzi menunggu dirumah. Pukul 05.00 pagi tibalah saatnya kami berangkat.. Perjalanan kami yang awalnya bertujuan ke cibodas, lewat jalur Jonggol, Alhamdulillah lancar. Jam 08.00 sampai di Cianjur, si abang Daffa mabuk perjalanan dan muntah-muntah. Untungnya plastik, tissue dan la

Protein bahasa

PROTEIN BAHASA DAN KECEREWETAN PEREMPUAN Journal of Neuroscience memuat hasil penelitian yang menyatakan “kemampuan verbal kaum perempuan lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki”, disebabkan oleh tingkat senyawa kimia yang disebut FOXP2 dalam otak mereka. Para peneliti menguji sekelompok anak berusia 4 dan 5 tahun, dan mendapati bahwa FOXP2 pada anak-anak perempuan 30 % lebih banyak dibandingkan anak laki-laki. FOXP2 adalah semacam "protein bahasa", yang memegang peran penting dalam perkembangan kemampuan berbahasa. Perempuan memiliki lebih banyak protein bahasa dibandingkan laki-laki. Hal ini yang memungkinkan kaum perempuan mampu memproduksi 20.000 kata sehari, sementara laki-laki hanya mengeluarkan 7.000 kosa kata setiap harinya.

Rindu kalian

Sebulan aku menahan rindu tak berjumpa dengan kalian.. Agar saat bersama,, kita bisa mencurahkan segala isi hati.. Cerita tentang semua kisah-kisah bersama teman-teman kalian dan para ustadzah.. Hari-hari saat tak bersama ummi abi.. Selalu menjadi hal yang sangat menarik untuk kudengarkan.. Saat angin rindu berhembus di malam ini,, Saat itu pula semakin menggebu dada ini untuk sekedar menulis rasa, Rasa yang akan terasa sangat indah bila kita bersama-sama. Jadilah apa saja yang kalian inginkan,, Raihlah apa saja yang kalian harapkan.. Kami akan selalu menopang dibelakang, Bersama do'a disetiap keheningan. Rindu kalian... Alghazali, Shafiya, Khalila #daf11dyf7dyz6 #latepost_23Des16

Ayah bag.7

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Tujuh Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Ketujuh, Kelembutan Pada saat yang bersamaan, ayah juga harus memiliki kelembutan. Kuat itu tidak sama dengan kasar. Kuat adalah karakter positif yang harus dimiliki ayah untuk mendewasakan dan mematangkan anak-anaknya. Namun itu semua dilakukan penuh dengan sikap kelembutan, tidak dengan kekasaran. Ayah yang lembut akan menyebabkan anak-anak merasa bahagia berada di sampingnya. Di dalam kelembutan inilah tersimpan kekuatan untuk mempengaruhi. Dengan sikap yang lembut, seorang ayah akan sangat kuat membawa jiwa anak-anak untuk menuju kepada sifat-sifat mulia, tanpa perlu ada paksaan dan keterpaksaan. Namun justru membawa kesadaran hati. Memenuhi berbagai karakter ayah ideal tersebut adalah sebuah proses tanpa henti. Karena ideal

Persahabatan abadi suami istri bag.4

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Keempat Pasangan suami istri itu harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu tidak suka ribut. Ya benar. Sahabat itu tidak suka ribut dalam sangat banyak hal. Coba perhatikan. Jika ada dua orang yang bersahabat karib, mereka akan sangat mudah untuk saling mengerti kesenangan ataupun ketidaksenangan tanpa banyak tanya. Jika salah satu dari mereka mengajak pergi, maka sahabat tidak perlu banyak bertanya. Tidak perlu ribut mendefinisikan tujuan pergi, karena sudah saling mengerti tempat favorit, menu favorit, lagu favorit, dan lain sebagainya. Pasangan suami dan istri semestinya tidak perlu banyak ribut. Jika mereka berdua sudah menjadi sahabat setia satu dengan yang lain, maka setiap ajakan suami akan mudah direspon istri dan setiap ajakan istri akan mudah direspon suami tanpa banyak bertanya lagi. “Ayuk k

Persahabatan abadi suami istri bag.3

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Ketiga Pasangan suami istri itu harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu senang dan betah menemani Jika ada dua orang atau lebih yang bersahabat, mereka saling senang untuk menemani kegiatan yang lain. Kadang hanya sekedar menemani makan siang atau makan malam, kadang hanya menemani jalan-jalan, atau menemani belanja, atau menemani olah raga. Jika tidak menjadi sahabat, menemani adalah aktivitas yang tidak menyenangkan dan membosankan. Namun karena saling bersahabat, maka menemani adalah kegiatan yang membahagiakan untuk semua. Demikianlah semestinya pasangan suami istri. Mereka harus bisa saling menemani. Suami senang menemani kegiatan istri, sebagaimana istri senang menemani kegiatan suami. Walaupun kegiatan itu tampak tidak penting, atau kegiatan rutin, namun mereka saling menikmati. Suami tidak t

Persahabatan abadi suami istri bag.2

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Kedua Pasangan suami istri itu harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu saling curhat Jika ada seseorang sedang memiliki masalah, ia paling mudah curhat kepada sahabatnya. Sahabat adalah seseorang yang kita rela menceritakan semua masalah hidup kita. Sahabat adalah seseorang yang kita rela membuka semua aib kita hanya kepadanya. Berbagai macam hal tentang kesedihan dan kebahagiaan bisa disampaikan kepada sahabat dengan leluasa. Tanpa ada perasaan tidak nyaman atau sungkan, karena kuatnya ikatan diantara mereka. Demikianlah kondisi suami istri. Semestinya mereka saling curhat, saling membuka diri, saling menyampaikan kegelisahan dan kebahagiaan, saling merenda harapan. Berbagai masalah, berbagai kesulitan, berbagai kesenangan, bisa diobrolkan dengan santai. Semua bisa diselesaikan dengan nyaman dan me

Persahabatan abadi suami istri bag.1

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Pertama Pasangan suami istri itu harus memiliki kualitas persahabatan yang bagus. Mereka harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu saling berbagi. Disebut sahabat, karena mereka saling berbagi rasa dalam suka dan duka. Mereka saling membantu dan saling meringankan beban, karena kuatnya ikatan perasaan yang ada pada diri mereka. Saat memiliki keluangan rejeki dan kebahagiaan, pasangan hidup adalah tempat berbagi pertama kali. Saat sedang mengalami kemalangan dan kekurangan, pasangan hidup adalah pihak yang menguatkan pertama kali. Demikianlah kondisi suami istri jika sudah mencapai kualitas persahabatan yang bagus. Mereka saling berbagi dalam suka dan duka, dalam canda dan airmata, dalam derita dan bahagia. Suami dan istri saling bisa berbagi dalam segala sisi, baik perasaan, pikiran, materi, fasilit

Ayah bag.6

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Enam Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Keenam, Kekuatan Seorang ayah juga harus memiliki kekuatan. Jadilah ayah yang kuat, bukan ayah yang lemah. Kuat bukan hanya dari segi fisik, namun juga kuat keimanan, kuat mental dan moral, kuat kemauan, kuat harapan dan cita-cita, kuat bekerja, kuat berkarya, kuat berproduksi dan kuat menafkahi. Ayah yang kuat akan membawa anak-anak menuju kepada kondisi yang kuat pula. Sebaliknya ayah yang lemah, akan cenderung menurunkan kelemahan pula kepada jiwa anak-anaknya. Anda harus menjadi ayah yang kuat, karena anak-anak sangat mengidolakan anda. Jangan menjadi ayah yang lemah, yang membuat anak-anak tidak bisa memiliki kebanggaan kepada anda.

Ayah bag.5

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Lima Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Kelima, Kecerdasan Seorang ayah dituntut memiliki kecerdasan. Ayah yang cerdas, smart dan memiliki semangat menimba ilmu pengetahuan, akan membuat anak-anak bangga dan berbesar hati terhadap ayahnya. Banyak sekali peristiwa kehidupan yang harus disikapi dengan cerdas. Sejak anak-anak lahir, seorang ayah harus membimbing, mendidik, membina dan mengarahkan anak-anak agar menjadi salih dan salihah, menjadi anak-anak yang cerdas, menjadi anak-anak yang berkualitas. Mendidik memerlukan ukuran kecerdasan tertentu, maka hanya ayah cerdas yang bisa sukses membimbing dan mendidik anak-anaknya. Cerdas yang dimaksud tentu saja meliputi seluruh aspek yang diperlukan dalam menjalankan peran sebagai ayah. Baik kecerdasan spiritual, emosional, inte

Ayah bag.4

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Empat Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Keempat, Optimisme Seorang ayah juga dituntut memiliki optimisme dalam memandang dan mengarungi kehidupan. Sebagai nakhoda kapal keluarga, ia harus mengajak semua penumpang kapal untuk melawan ombak dan badai di tengah lautan kehidupan. Kendati ombak sangat besar dan badai datang silih berganti, seorang nakhoda harus tetap optimis akan bisa melalui semua rintangan tersebut dengan selamat dan sukses. Apalagi hidup kita di zaman cyber saat ini. Sangat banyak tantangan yang akan mereka hadapi di masa sekarang dan yang akan datang. Mereka harus dibimbing oleh ayah yang penuh optimisme. Ayah yang selalu yakin dalam menjalani aktivitas keseharian. Anak-anak akan memiliki semangat yang menyala apabila dipimpin oleh ayah yang penuh optimis

Ayah bag.3

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Tiga Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Ketiga, Kehangatan Seorang ayah dituntut untuk memiliki kehangatan dalam pergaulan keseharian. Di dalam rumah, ia adalah salah satu pusat kehidupan. Jika ayah tidak memiliki kehangatan dalam interaksi dan komunikasi dengan anak-anaknya, akan menyebabkan suasana yang dingin bahkan bisa menjadi beku. Ayah harus memiliki suasana jiwa yang hangat, yang menyebabkannya pandai bergaul dengan penuh keakraban dan persahabatan dengan anak-anaknya. Suasana inilah yang menyebabkan anak-anak akan merasa betah tinggal di rumah dan nyaman berada di dekat ayah mereka.

Ayah bag.2

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Dua Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Kedua, Keteladanan Pemimpin tidak cukup hanya memerintah dan mengeluarkan arahan, namun ia harus memberikan contoh teladan dalam pemikiran, perasaan, perbuatan dan perkataan. Semua anak akan merasa senang apabila mereka dipimpin dengan penuh keteladanan oleh ayah mereka. Anda tidak bisa melarikan diri dari tanggung jawab keteladanan ini, jika menghendaki anak-anak anda menjadi pribadi yang mulia dan dipenuhi prestasi. Mungkin banyak pemimpin yang berpura-pura baik, namun di rumah tidak mungkin ada kepura-puraan, karena bertemu dan berinteraksi setiap hari. Maka berikan keteladanan untuk kebaikan anak-anak anda. Bersambung.

Ayah bag.1

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Jika anda seorang lelaki, kemudian menikah dan memiliki anak, sejak saat itu anda adalah seorang ayah. Anda akan disebut Bapak, Ayah, Daddy, Papa, Papi, Abi, Abah –atau sebutan lain semacam itu—oleh anak anda. Status anda secara resmi dan formal adalah seorang suami dan sekaligus seorang ayah. Namun pertanyaannya adalah, apakah anda sudah “menjadi” ayah ? Menjadi--- adalah sebuah proses, namun juga hasil. Proses menjadi ayah, dan hasil akhirnya : anda menjadi ayah. Saat berbicara proses, untuk menjadi ayah tentu saja memerlukan sejumlah langkah dan usaha nyata. Langkah yang dimaksud bukan hanya menikah dan memiliki anak, namun lebih penting lagi adalah proses untuk memenuhi karakteristik sebagai ayah. Banyak kalangan masyarakat kurang memiliki kesadaran untuk berusaha memiliki karakter sebagai ayah. Mereka menjadi ayah semata-mata karena proses biologis, bahwa kenyataannya mereka telah memiliki anak. Menjadi ayah semestinya d

Rindu di Desember kelabu

Berita pagi ini membuatku resah.. Bencana tlah terjadi ditanah serambi mekkah.. Apakabar mama dan ayah disana? Hampir 13 tahun kita tidak pernah berjumpa.. Air disudut mataku tak tertahankan.. Merenungi nasib yang menerpa.. Sedih, sesal, atau kesal.. Selalu berkecamuk dalam dada ini.. Bukan tak mau berbakti.. Tapi taat pada suami, aku harus menanti.. Hati ini tlah tertanam niat Aku tak mau jadi diri yang terlaknat.. istri yang tak berbakti.. Anak yang tak tau rasa terimakasih.. Karena dirinya lah kamu terlahir.. Dan kini ada bersamaku.. Pulanglah bang kekampung orangtua.. Cium tangan mereka.. mohon doanya.. Tatap matanya yang telah lama menantimu.. Kini adalah mungkin waktu yang sangat tepat.. Mumpung masa belum berganti kiamat..

NHW 6 batch 2 Matrikulasi IIP Depok

_NICE HOMEWORK #6_ *BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL* Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya. Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu *_RUTINITAS_* Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri. Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb : 1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting 2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? 3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras. 4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( m

Tanya jawab Materi 6 Matrikulasi Ibu Profesional batch2

Materi Matrikulasi IIP Depok sesi #6 dan hasil diskusi Selasa, 22 Januari 2016 Pukul 20.00-21.00 ___________________ *IBU MANAJER KELUARGA HANDAL* _Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6_ *Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu *_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_* Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja d

Materi 6 Matrikulasi Ibu Profesional batch 2

*IBU MANAJER KELUARGA HANDAL* _Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6_ *Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik. Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu *_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_* Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah moti

Notulensi Kopdar Perdana Matrikulasi Ibu Profesional Depok

Notulensi Kopdar Perdana Matrikulasi Ibu Profesional Depok batch 2 Sabtu, 26 November 2016  Jam 09.00-13.00 Mulai pukul 08.15 saya hadir ditempat diikuti dengan peserta dan tim fasil lainnya untuk menyiapkan segala perlengkapan untuk acara ini. Tak disangka sekitar 8.30 pak Dodik menelepon dan ternyata sudah sampai didepan gedung Code di Margonda ini. On time value yang beliau tunjukkan, bisa menjadi pelajaran buat peserta matrikulasi lainnya yang belum hadir. Sesuai pesan bu Septi, kopi hitam sudah kami sediakan dengan penganan seadanya sambil menunggu waktu. 😊 Tepat pukul 09.00, acara saya ambil alih, mba Nia Nio yang seharusnya menjadi MC datang agak terlambat karena satu dan lain hal. Acara perkenalan peserta dan sekilas tentang perjalanan IIP Depok kami tukar di akhir waktu agar waktu diskusi bersama pak Dodik lebih lama. Diskusi pun dimulai, para bunda mulai mengalirkan rasa satu persatu dan menanyakan berbagai hal seputar pengalaman mendidik anak dilihat dari sisi seor

NHW#5 Rieni Aniez

NHW#5_BelajarBagaimanaCaranyaBelajar_#RieniAniez Mempelajari bagaimana caranya belajar bukanlah hal yg mudah Terlebih lagi setelah menyadari bahwa caranya kita belajar selama ini belum efektif bagi diri kita sendiri apalagi mau transfer ke anak-anak kita. Yang harus dilakukan mulai membenahi dengan memperbaiki cara belajar kita selama ini Saya coba membuat Polanya yaitu : 1] Kosongkan gelas Karena dengan mengosongkan gelas kita akan menyerap setiap ilmu baru dengan kelapangan hati tanpa sikap sombong sok tahu 2] Lakukan dengan rutin.. Dengan melakukan secara rutin maka Belajar akan menjadi pola kebutuhan dalam jadwal sehari-hari 3] Menjadi Detektif Terus mencari informasi yg seimbang berkaitan dengan bidang yg sedang dipelajari 4] Mengulang dan mengkaitkan makna Berbicara sesuai usia, membantu mengarahkan sesuatu dengan yg lainnya 5] Membuat Catatan dengan tulisan tangan Proses mencatat membantu kita lebih mengingat 6] Fokus pada mengerti dan Pemahaman Mengerti lebih m

Khalila

Sayangku.. putri bungsuku.. Khalila.. Terimakasih nak sudah menjadi anak yang pintar dan mandiri Kau rela memilih jauh dari pelukanku Kau rela mengikuti jejak kakak-kakakmu dipondok.. Aku tidak pernah memintamu jauh dariku Karena aku tahu kamu pasti menginginkanku selalu didekatmu. Biarlah rindu yang kita rasa.. akan terbayar saat kita berjumpa.. sehari bersamamu, bersama keluarga kita.. belum cukup semua kata terucap mewakili rasa kita.. Aku dan kamu sama sama tahu Kita saling menyayangi Saling mencintai Semoga bahagia selalu menemani kita ya nak.. Walau raga kita berpisah, hati kita selalu terpaut.. Ummi sayang Dyzi.. Khalila.. kesayanganku..

Shafiya

Sejak usia enam bulan dirahimku, ada penyumbatan di plasentamu.. Kamu tidak menunjukkan perkembangan yang baik untuk membesarkan tubuhmu.. Saat kau lahir kedunia, dokter bilang jantungmu lemah nak.. dan berat tubuhmu dibawah rata-rata.. Sebelum kamu lahir kedunia, aku telah menyiapkan sebuah nama untukmu.. Ada singkatan dari nama ummi dan abi nak.. Aku berdoa agar kau terlahir cantik, putih, suci dan berhati jernih.. seperti makna dari Shafiya.. Kini hampir delapan tahun usiamu, Kau sudah memilih menjadi santri cilik yang belajar Al Quran.. Beberapa waktu saja cukup merubah sikapmu nak.. Aku bangga padamu.. Kamu sudah malu jika tidak memakai rok atau gamis.. Bahkan mulutmu yang mungil dan berbibir tipis itu semakin halus dalam berkata.. Tak seperti dulu yang suka bicara apa adanya.. :) Kakak Dyfa, Jadilah putri yang selalu menyenangkan dimana saja kau berada.. Yang menyayangi keluargamu.. Dan penyejuk hati ummi dan abi..

Pembelaku

PEMBELAKU Semakin hari semakin besar rasa banggaku padamu Kau selalu bertahan pada keimananmu Kau terus memenangkan rasa tenangmu diatas kegalauanmu Sungguh aku malu padamu Kau senantiasa mengingatkanku pada ilmu Saat aku lelah atas pertanyaan bertubi-tubi darimu.. Saat itu aku terenyuh bahwa aku harus memantaskan diri untuk menjawabnya Maafkan aku.. Yang belum mampu memenuhi segala inginmu Aku akan terus belajar memenuhi segala kepentinganmu Teruslah berproses Jadi dirimu sendiri Apapun hasilnya, aku akan tetap bersyukur.. Bahwa kau telah menjadi apa yang kau inginkan.. Bahwa kau adalah pembelaku di akhirat nanti.. Yang kan menarik diri yang hina ini Kedalam syurga Allah..

NHW#5 Batch#2 Matrikulasi IIP Depok

_NICE HOMEWORK #5_ _MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL  BATCH #2_ 📝 *BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR*📝 (Learning  How to Learn) Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat *Design Pembelajaran* ala kita. Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5. Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran. Bukan hasil  sempurna yg kami harapkan, melainkan *"proses" anda dalam mengerjakan NHW #5* ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain. Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini. Salam Ibu Profesional, /Tim Matrikulasi IIP/

Resume Diskusi Materi #5 batch #2 Matrikulasi IIP Depok

Materi Matrikulasi IIPbatch #2 sesi #5 📝BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝 Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar, Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar. Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang  yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar. Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran  yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit. Ja

NHW 4 Rieni Aniez

NHW#4_MendidikDengan Kekuatan Fitrah Seiring dengan berjalannya waktu semakin saya memantapkan diri untuk memilih jurusan ilmu yg ingin saya kuasai di Universitas Kehidupan ini yaitu ilmu tentang pendidikan anak sesuai Fitrah,agar bisa sebagai pembakar semangat bukan sebagai pemadam api semangat Menyatukan mind maping dengan suami juga bukan hal mudah walaupun sudah berlembar surat cinta yang terkirim,tapi hal itu adalah tantangan yg harus di lalui selama berproses,maka tak ada pilihan bagi saya selain bersabar dan menguatkan tekad untuk berubah, agar diri ini banyak manfaatnya bagi orang lain Allah pasti merencanakan sesuatu yg besar untuk saya, maka saya ditempa dengan beragam ujian dan tekanan, tapi saya nikmati dan sikapi keragaman tekanan tersebut dengan niat menabung energy positif yg akan saya tuai di masa depan Saya Akan menentukan milestone untuk saya sekarang juga tanpa menunda ■ Upaya menjadi Bunda Sayang dengan: 1.Mengikuti dengan semangat kelas Matrikulasi 2.Menjad

Resume Diskusi Materi #4 batch#2 Matrikulasi IIP Depok

*MATERI MATRIKULASI IBU PROFESIONAL SESI #4  DAN DISKUSI TANYA JAWAB* _Selasa, 8 November 2016, Pukul 20.00-21.00_ _Matrikulasi IIP Depok Batch 2_ ➖➖➖➖➖➖➖ *MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH* Bunda, setelah kita memahami bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan *_DIRI ANDA SENDIRI_* Apakah mudah? TIDAK.  Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka s