Mengamati kembali gaya belajar anak-anakku

Kamis lalu kami datang kepesantren anak-anak kami untuk menjemputnya pulang.
Karena permintaan si kakak Dyfana dan dede Dyzi untuk memeriksakan giginya ke dokter gigi yang sudah lama tidak pernah bisa terlaksana karena jadwal pesantren yang padat.

Dengan agak berat ustadzahnyapun mengijinkan anak-anak untuk pulang kerumah. Setelah saya memperlihatkan struktur gigi Dyzi yang sudah berantakan. Gigi susunya masih ada tapi gigi tetapnya sudah mulai tumbuh dibelakangnya.

Saya pernah diskusi mengenai hal ini dengan Dyzi. Tapi rupanya dia masih belum berani mencabut giginya jika hanya ditemani ustadzahnya. Makanya saya bermaksud mengajaknya pulang beberapa hari agar urusan gigi yang sering jadi kepikiran segera selesai.
Yah begitulah kisah klasik kami menitipkan anak-anak dididik di pesantren.

Ketika kami bertemu dengan kakak Dyfana si anak tengah, dia langsung menghampiri dan memeluk kami. Senyum bahagia terpancar dari wajahnya yang putih bersinar. Dan kakak memulai bicaranya dengan perlahan dan dekat sekali ditelinga ummi dan abinya. Ciri-ciri ini masuk dalam gaya belajar anak kinestetik.

Lalu ketika kami bertemu dengan anak bungsu kami Dyzi. Dia pun langsung memelukku dan berbicara dengan suara yang jernih dan intonasi jelas. Sambil sedikit berdiskusi.

Ummi: "Assalamu'alaikum de, apa kabar?"

Dyzi: "Wa'alaikumsalam.. dede sakit mi, tadi dede lagi tiduran aja dikamar (lantai 2). Terus teman dede bilang kalau ada ummi dibawah."

Ummi: "oo pantas, ummi ngga lihat dede dibawah. Padahal baru jam 11.00 belum persiapan sholat dzhuhur. Sakit apa?" (Sambil memegang keningnya yang memang agak dingin berkeringat)

Dyzi: "Tapi ummi jangan marah ya?"

Ummi: "Insya Allah ngga. Dede demam?"

Dyzi: "Batuk mi"

Ummi: "hmm.. pasti dede minum es." (Saya tau sekali anak bungsuku ini rentan dengan es atau makanan yang digoreng atau yang terlalu banyak gula) pasti langsung batuk-batuk.

Dyzi: dengan sedikit tersenyum dan merasa bersalah dia mengatakan "kayaknya gara-gara dede jajan saat acara bussiness day.."

Ummi: "Dede mau pulang ngga? Ummi kesini mau jemput kakak dan dede pulang, besok kita ke dokter gigi. Cabut gigi dede yang mulai goyang."

Dyzi: "Mau mi. Sambil mengangguk senang. Tapi nanti kalau kedokter gigi, kakak duluan ya mi yang diperiksa."

Ummi: "ya sudah, naik kekamar dan siapkan baju gantinya di tas ya, ummi tunggu dibawah." Ummi ijin dulu sama ustazah.

Dyzi: "Iya mi"

Begitulah kurang lebih percakapanku dengan si bungsu. Menurut pengamatanku, dia ini termasuk anak yang Auditori. Ciri-ciri anak tipe ini suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar.

Dan setelah surat ijin kudapatkan, kami menghampiri abi yang duduk di teras depan Shighor Putri. Setelah itu kami pulang kerumah.

#tantanganhari3
#gamelevel4
#gayabelajaranak
#kelasbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan