Memanjangkan nalar daripada emosi

Tantangan kedua belas yang saya tulis adalah disaat saya merasa gagal berkomunikasi secara produktif dengan sang resepsionis salah satu pelayanan kursus yang tidak jelas memberikan informasi mengenai jadwalnya. Dan tidak membolehkan saya untuk menarik kembali uang pendaftarannya.

Setelah pulang kerumah saya merenung kembali dan menghela nafas dalam-dalam. Saya menyadari ternyata saya tidak menggunakan kaidah komunikasi produktif yang telah saya baca berkali-kali. Saya tidak menggunakan kaidah 'Clear and Clarify' dengan baik. Dan saya tidak 'memanjangkan nalar daripada emosi'. Ah saya merasa menyesal telah bersikap seperti itu.

Karena situasi hormon wanita saat PMS (pra menstruasi) masih sering menjadi alasan yang saya pakai ketika emosi saya lebih besar daripada nalar yang saya gunakan.

Atau terkadang saya sering bilang kepada suami, "i need more chocolate" untuk menenangkan emosi saya. Dan suamipun membawakannya setelah pulang bekerja.

Sampai saat ini saya takjub kepada orang yang bisa mengatur emosinya ketika masa PMS itu datang.

Saya mesti harus banyak belajar dari bu Septi Peni atau orang-orang yang bisa mengelola emosi dengan baik. Yang selalu menggunakan kaidah 'Clear and Clarify', kaidah 7-38-55, dan sebagainya.dalam berkomunikasi.

#tantanganharike13
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan