Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Rihlah untuk membersamai anak-anak tercinta

Hari ini tiba-tiba dapat pesan di whatsapp dari seorang sahabat. Dia menawarkan mobilnya untuk dipinjamkan. Alhamdulillah.. puji syukur kepada Allah yang telah menempatkan kami di sekeliling orang-orang baik. Mungkin karena dia kasihan sama anak-anakku yang liburan dari pesantren hanya bermain dirumah saja. Aku dan suami sebenarnya berniat mengajak anak-anak pergi tapi karena tidak memiliki kendaraan yang bisa mengangkut lima orang, niat itu pun akhirnya belum bisa di eksekusi. Pukul 3 pagi aku sudah bangun dan memastikan segala perlengkapan dan keperluan kami yang sejak semalam sudah aku siapkan. Selesai sholat subuh, saat abi dan abang berangkat kerumah sahabatku untuk mengambil mobil, aku bersama Dyfa Dyzi menunggu dirumah. Pukul 05.00 pagi tibalah saatnya kami berangkat.. Perjalanan kami yang awalnya bertujuan ke cibodas, lewat jalur Jonggol, Alhamdulillah lancar. Jam 08.00 sampai di Cianjur, si abang Daffa mabuk perjalanan dan muntah-muntah. Untungnya plastik, tissue dan la

Protein bahasa

PROTEIN BAHASA DAN KECEREWETAN PEREMPUAN Journal of Neuroscience memuat hasil penelitian yang menyatakan “kemampuan verbal kaum perempuan lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki”, disebabkan oleh tingkat senyawa kimia yang disebut FOXP2 dalam otak mereka. Para peneliti menguji sekelompok anak berusia 4 dan 5 tahun, dan mendapati bahwa FOXP2 pada anak-anak perempuan 30 % lebih banyak dibandingkan anak laki-laki. FOXP2 adalah semacam "protein bahasa", yang memegang peran penting dalam perkembangan kemampuan berbahasa. Perempuan memiliki lebih banyak protein bahasa dibandingkan laki-laki. Hal ini yang memungkinkan kaum perempuan mampu memproduksi 20.000 kata sehari, sementara laki-laki hanya mengeluarkan 7.000 kosa kata setiap harinya.

Rindu kalian

Sebulan aku menahan rindu tak berjumpa dengan kalian.. Agar saat bersama,, kita bisa mencurahkan segala isi hati.. Cerita tentang semua kisah-kisah bersama teman-teman kalian dan para ustadzah.. Hari-hari saat tak bersama ummi abi.. Selalu menjadi hal yang sangat menarik untuk kudengarkan.. Saat angin rindu berhembus di malam ini,, Saat itu pula semakin menggebu dada ini untuk sekedar menulis rasa, Rasa yang akan terasa sangat indah bila kita bersama-sama. Jadilah apa saja yang kalian inginkan,, Raihlah apa saja yang kalian harapkan.. Kami akan selalu menopang dibelakang, Bersama do'a disetiap keheningan. Rindu kalian... Alghazali, Shafiya, Khalila #daf11dyf7dyz6 #latepost_23Des16

Ayah bag.7

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Tujuh Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Ketujuh, Kelembutan Pada saat yang bersamaan, ayah juga harus memiliki kelembutan. Kuat itu tidak sama dengan kasar. Kuat adalah karakter positif yang harus dimiliki ayah untuk mendewasakan dan mematangkan anak-anaknya. Namun itu semua dilakukan penuh dengan sikap kelembutan, tidak dengan kekasaran. Ayah yang lembut akan menyebabkan anak-anak merasa bahagia berada di sampingnya. Di dalam kelembutan inilah tersimpan kekuatan untuk mempengaruhi. Dengan sikap yang lembut, seorang ayah akan sangat kuat membawa jiwa anak-anak untuk menuju kepada sifat-sifat mulia, tanpa perlu ada paksaan dan keterpaksaan. Namun justru membawa kesadaran hati. Memenuhi berbagai karakter ayah ideal tersebut adalah sebuah proses tanpa henti. Karena ideal

Persahabatan abadi suami istri bag.4

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Keempat Pasangan suami istri itu harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu tidak suka ribut. Ya benar. Sahabat itu tidak suka ribut dalam sangat banyak hal. Coba perhatikan. Jika ada dua orang yang bersahabat karib, mereka akan sangat mudah untuk saling mengerti kesenangan ataupun ketidaksenangan tanpa banyak tanya. Jika salah satu dari mereka mengajak pergi, maka sahabat tidak perlu banyak bertanya. Tidak perlu ribut mendefinisikan tujuan pergi, karena sudah saling mengerti tempat favorit, menu favorit, lagu favorit, dan lain sebagainya. Pasangan suami dan istri semestinya tidak perlu banyak ribut. Jika mereka berdua sudah menjadi sahabat setia satu dengan yang lain, maka setiap ajakan suami akan mudah direspon istri dan setiap ajakan istri akan mudah direspon suami tanpa banyak bertanya lagi. “Ayuk k

Persahabatan abadi suami istri bag.3

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Ketiga Pasangan suami istri itu harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu senang dan betah menemani Jika ada dua orang atau lebih yang bersahabat, mereka saling senang untuk menemani kegiatan yang lain. Kadang hanya sekedar menemani makan siang atau makan malam, kadang hanya menemani jalan-jalan, atau menemani belanja, atau menemani olah raga. Jika tidak menjadi sahabat, menemani adalah aktivitas yang tidak menyenangkan dan membosankan. Namun karena saling bersahabat, maka menemani adalah kegiatan yang membahagiakan untuk semua. Demikianlah semestinya pasangan suami istri. Mereka harus bisa saling menemani. Suami senang menemani kegiatan istri, sebagaimana istri senang menemani kegiatan suami. Walaupun kegiatan itu tampak tidak penting, atau kegiatan rutin, namun mereka saling menikmati. Suami tidak t

Persahabatan abadi suami istri bag.2

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Kedua Pasangan suami istri itu harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu saling curhat Jika ada seseorang sedang memiliki masalah, ia paling mudah curhat kepada sahabatnya. Sahabat adalah seseorang yang kita rela menceritakan semua masalah hidup kita. Sahabat adalah seseorang yang kita rela membuka semua aib kita hanya kepadanya. Berbagai macam hal tentang kesedihan dan kebahagiaan bisa disampaikan kepada sahabat dengan leluasa. Tanpa ada perasaan tidak nyaman atau sungkan, karena kuatnya ikatan diantara mereka. Demikianlah kondisi suami istri. Semestinya mereka saling curhat, saling membuka diri, saling menyampaikan kegelisahan dan kebahagiaan, saling merenda harapan. Berbagai masalah, berbagai kesulitan, berbagai kesenangan, bisa diobrolkan dengan santai. Semua bisa diselesaikan dengan nyaman dan me

Persahabatan abadi suami istri bag.1

PERSAHABATAN ABADI SUAMI ISTRI Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Pertama Pasangan suami istri itu harus memiliki kualitas persahabatan yang bagus. Mereka harus menjadi sahabat abadi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam menjalani berbagai dinamika kehidupan. Seperti apakah sahabat? Sahabat itu saling berbagi. Disebut sahabat, karena mereka saling berbagi rasa dalam suka dan duka. Mereka saling membantu dan saling meringankan beban, karena kuatnya ikatan perasaan yang ada pada diri mereka. Saat memiliki keluangan rejeki dan kebahagiaan, pasangan hidup adalah tempat berbagi pertama kali. Saat sedang mengalami kemalangan dan kekurangan, pasangan hidup adalah pihak yang menguatkan pertama kali. Demikianlah kondisi suami istri jika sudah mencapai kualitas persahabatan yang bagus. Mereka saling berbagi dalam suka dan duka, dalam canda dan airmata, dalam derita dan bahagia. Suami dan istri saling bisa berbagi dalam segala sisi, baik perasaan, pikiran, materi, fasilit

Ayah bag.6

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Enam Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Keenam, Kekuatan Seorang ayah juga harus memiliki kekuatan. Jadilah ayah yang kuat, bukan ayah yang lemah. Kuat bukan hanya dari segi fisik, namun juga kuat keimanan, kuat mental dan moral, kuat kemauan, kuat harapan dan cita-cita, kuat bekerja, kuat berkarya, kuat berproduksi dan kuat menafkahi. Ayah yang kuat akan membawa anak-anak menuju kepada kondisi yang kuat pula. Sebaliknya ayah yang lemah, akan cenderung menurunkan kelemahan pula kepada jiwa anak-anaknya. Anda harus menjadi ayah yang kuat, karena anak-anak sangat mengidolakan anda. Jangan menjadi ayah yang lemah, yang membuat anak-anak tidak bisa memiliki kebanggaan kepada anda.

Ayah bag.5

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Lima Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Kelima, Kecerdasan Seorang ayah dituntut memiliki kecerdasan. Ayah yang cerdas, smart dan memiliki semangat menimba ilmu pengetahuan, akan membuat anak-anak bangga dan berbesar hati terhadap ayahnya. Banyak sekali peristiwa kehidupan yang harus disikapi dengan cerdas. Sejak anak-anak lahir, seorang ayah harus membimbing, mendidik, membina dan mengarahkan anak-anak agar menjadi salih dan salihah, menjadi anak-anak yang cerdas, menjadi anak-anak yang berkualitas. Mendidik memerlukan ukuran kecerdasan tertentu, maka hanya ayah cerdas yang bisa sukses membimbing dan mendidik anak-anaknya. Cerdas yang dimaksud tentu saja meliputi seluruh aspek yang diperlukan dalam menjalankan peran sebagai ayah. Baik kecerdasan spiritual, emosional, inte

Ayah bag.4

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Empat Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Keempat, Optimisme Seorang ayah juga dituntut memiliki optimisme dalam memandang dan mengarungi kehidupan. Sebagai nakhoda kapal keluarga, ia harus mengajak semua penumpang kapal untuk melawan ombak dan badai di tengah lautan kehidupan. Kendati ombak sangat besar dan badai datang silih berganti, seorang nakhoda harus tetap optimis akan bisa melalui semua rintangan tersebut dengan selamat dan sukses. Apalagi hidup kita di zaman cyber saat ini. Sangat banyak tantangan yang akan mereka hadapi di masa sekarang dan yang akan datang. Mereka harus dibimbing oleh ayah yang penuh optimisme. Ayah yang selalu yakin dalam menjalani aktivitas keseharian. Anak-anak akan memiliki semangat yang menyala apabila dipimpin oleh ayah yang penuh optimis

Ayah bag.3

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Tiga Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Ketiga, Kehangatan Seorang ayah dituntut untuk memiliki kehangatan dalam pergaulan keseharian. Di dalam rumah, ia adalah salah satu pusat kehidupan. Jika ayah tidak memiliki kehangatan dalam interaksi dan komunikasi dengan anak-anaknya, akan menyebabkan suasana yang dingin bahkan bisa menjadi beku. Ayah harus memiliki suasana jiwa yang hangat, yang menyebabkannya pandai bergaul dengan penuh keakraban dan persahabatan dengan anak-anaknya. Suasana inilah yang menyebabkan anak-anak akan merasa betah tinggal di rumah dan nyaman berada di dekat ayah mereka.

Ayah bag.2

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Bagian Dua Apakah anda sudah “menjadi” ayah? Seperti apakah sosok ayah ideal? Menjadi ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki berbagai karakter ayah ideal sebagai berikut. Kedua, Keteladanan Pemimpin tidak cukup hanya memerintah dan mengeluarkan arahan, namun ia harus memberikan contoh teladan dalam pemikiran, perasaan, perbuatan dan perkataan. Semua anak akan merasa senang apabila mereka dipimpin dengan penuh keteladanan oleh ayah mereka. Anda tidak bisa melarikan diri dari tanggung jawab keteladanan ini, jika menghendaki anak-anak anda menjadi pribadi yang mulia dan dipenuhi prestasi. Mungkin banyak pemimpin yang berpura-pura baik, namun di rumah tidak mungkin ada kepura-puraan, karena bertemu dan berinteraksi setiap hari. Maka berikan keteladanan untuk kebaikan anak-anak anda. Bersambung.

Ayah bag.1

SUDAHKAH ANDA MENJADI AYAH? Oleh: Cahyadi Takariawan Jika anda seorang lelaki, kemudian menikah dan memiliki anak, sejak saat itu anda adalah seorang ayah. Anda akan disebut Bapak, Ayah, Daddy, Papa, Papi, Abi, Abah –atau sebutan lain semacam itu—oleh anak anda. Status anda secara resmi dan formal adalah seorang suami dan sekaligus seorang ayah. Namun pertanyaannya adalah, apakah anda sudah “menjadi” ayah ? Menjadi--- adalah sebuah proses, namun juga hasil. Proses menjadi ayah, dan hasil akhirnya : anda menjadi ayah. Saat berbicara proses, untuk menjadi ayah tentu saja memerlukan sejumlah langkah dan usaha nyata. Langkah yang dimaksud bukan hanya menikah dan memiliki anak, namun lebih penting lagi adalah proses untuk memenuhi karakteristik sebagai ayah. Banyak kalangan masyarakat kurang memiliki kesadaran untuk berusaha memiliki karakter sebagai ayah. Mereka menjadi ayah semata-mata karena proses biologis, bahwa kenyataannya mereka telah memiliki anak. Menjadi ayah semestinya d

Rindu di Desember kelabu

Berita pagi ini membuatku resah.. Bencana tlah terjadi ditanah serambi mekkah.. Apakabar mama dan ayah disana? Hampir 13 tahun kita tidak pernah berjumpa.. Air disudut mataku tak tertahankan.. Merenungi nasib yang menerpa.. Sedih, sesal, atau kesal.. Selalu berkecamuk dalam dada ini.. Bukan tak mau berbakti.. Tapi taat pada suami, aku harus menanti.. Hati ini tlah tertanam niat Aku tak mau jadi diri yang terlaknat.. istri yang tak berbakti.. Anak yang tak tau rasa terimakasih.. Karena dirinya lah kamu terlahir.. Dan kini ada bersamaku.. Pulanglah bang kekampung orangtua.. Cium tangan mereka.. mohon doanya.. Tatap matanya yang telah lama menantimu.. Kini adalah mungkin waktu yang sangat tepat.. Mumpung masa belum berganti kiamat..