Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu, part 2

Adab kesembilan.
-Mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh, atau guru.

Seorang penuntut ilmu harus berusaha menjadi pendengar yang baik, sebagaimana Allah berfirman:
"...Sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal sehat."
(Az-Zumar: 17-18)

Banyak di antara penuntut ilmu yang menghadiri majelis ilmu selama bertahun-tahun tetapi tidak mendapatkan ilmu dan tidak ada perubahan, karena dia tidak mendengarkannya dengan sungguh-sungguh.

Adab kesepuluh.
-Diam ketika pelajaran disampaikan

Allah berfirman:
"Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat."
(QS. Al-A'raaf: 204)

Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam."

Adab kesebelas.
-Berusaha memahami ilmu syar'i yang disampaikan

Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya."
(HR. Ahmad)

Kiat memahami pelajaran yang disampaikan:
1. Mencari tempat duduk yang tepat di hadapan guru.
2. Memperhatikan penjelasan guru dan bacaan murid yang berpengalaman.
3. Bersungguh-sungguh untuk mengikat (mencatat) faedah-faedah pelajaran.
4. Tidak banyak bertanya saat pelajaran disampaikan.
5. Tidak membaca satu kitab kepada banyak guru pada waktu yang sama.
6. Mengulang pelajaran setelah kajian selesai.
7. Bersungguh-sungguh mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.

Adab kedua belas.
-Menghafalkan ilmu syar'i yang disampaikan.

Rasulullah bersabda:
"Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataan, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya."
(HR. At-Tirmidzi)

Abu Zur'ah ar-Razi berkata: "Aku hafal 200 ribu hadits seperti orang menghafal surah Al-Ikhlas, dan jika dengan mengingat keras aku bisa hafal 300 ribu hadits."

Adab ketiga belas
-Mengikat ilmu atau pelajaran dengan tulisan.

Rasulullah bersabda:
"Ikatlah ilmu dengan tulisan."
(HR. Ibnu 'Abdil Barr dari sahabat Anas bin Malik)

Seorang penuntut ilmu tidak boleh bakhil atau pelit untuk membeli buku tulis, ballpoint, kitab, dan berbagai sarana yang dapat membantunya untuk mendapatkan ilmu. Dalam memenuhi kebutuhannya itu dia tidak boleh bergantung kepada orang lain, tidak boleh minta'minta, dan tidak boleh merepotkan orang lain, bahkan ia harus bersikap zuhud dan qana'ah.

Adab keempat belas
-Mengamalkan ilmu syar'i yang telah dipelajari.

Menuntut ilmu syar'i bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai pengantar kepada tujuan yang agung, yaitu adanya rasa takut kepada Allah, merasa diawasi oleh-Nya, taqwa kepada-Nya, dan mengamalkan tuntutan dari ilmu tersebut. Dengan demikian, maka siapa saja yang menuntut ilmu bukan untuk diamalkan, niscaya ia diharamkan dari keberkahan ilmu, kemuliannya, dan ganjaran pahalanya yang besar.

Rasulullah bersabda:
"Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari Kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya, apa yang telah di amalkan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan ke mana ia habiskan, dan tentang tubuhnya -capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan."

Adab kelima belas
-Mendakwahkan ilmu.

Saudaraku seiman, ilmu syar'i yang telah kita peroleh dan fahami bukanlah untuk kita sendiri. Namun kita harus mendakwahkannya.

Sebagaimana Allah berfirman:
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik."
(QS. An-Nahl: 125)

Adab keenam belas
-Memilih teman yang baik.

Rasulullah bersabda:
"Seseorang berada di atas agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat kepada siapa ia berteman."

Apabila temannya baik, maka baik pula pengaruhnya. Dan apabila temannya jelek, maka jelek pula pengaruhnya.

#reviewbuku
#adabdanakhlakpenuntutilmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan