Notulensi Kopdar Perdana Matrikulasi Ibu Profesional Depok

Notulensi Kopdar Perdana
Matrikulasi Ibu Profesional Depok
batch 2

Sabtu, 26 November 2016 
Jam 09.00-13.00

Mulai pukul 08.15 saya hadir ditempat diikuti dengan peserta dan tim fasil lainnya untuk menyiapkan segala perlengkapan untuk acara ini. Tak disangka sekitar 8.30 pak Dodik menelepon dan ternyata sudah sampai didepan gedung Code di Margonda ini.

On time value yang beliau tunjukkan, bisa menjadi pelajaran buat peserta matrikulasi lainnya yang belum hadir.

Sesuai pesan bu Septi, kopi hitam sudah kami sediakan dengan penganan seadanya sambil menunggu waktu. 😊

Tepat pukul 09.00, acara saya ambil alih, mba Nia Nio yang seharusnya menjadi MC datang agak terlambat karena satu dan lain hal. Acara perkenalan peserta dan sekilas tentang perjalanan IIP Depok kami tukar di akhir waktu agar waktu diskusi bersama pak Dodik lebih lama.

Diskusi pun dimulai, para bunda mulai mengalirkan rasa satu persatu dan menanyakan berbagai hal seputar pengalaman mendidik anak dilihat dari sisi seorang suami kepada pak Dodik. 

Beliau bahagia sekarang ketika melihat bapak-bapak jaman sekarang banyak yg menemani anaknya bermain tidak seperti masa kita kecil dahulu. 

Ketika kita sebagai orangtua diamanahkan dalam mendidik anak, maka lakukanlah dengan bahagia.
Jika tidak bahagia, maka ada sesuatu yang salah disana.

Mendidik, jangan seperti tabiat hewan babi (maaf). Jika ekornya semakin ditarik malah maju, Tapi jika semakin didorong malah mundur.
Artinya : Jangan pernah memaksakan.

Pak Dodik di usianya yang sekarang, 48 tahun, beliau sedang menyiapkan hidup untuk 1000 tahun lamanya. (kehidupan yang lebih abadi nanti)
Dengan cara apa? Melakukan 3 hal ini dalam hidupnya:
-Amal jariyah
-Doa anak sholeh
-Ilmu yang bermanfaat

Tentang suami yang bekerja full time diranah publik, bagaimana cara membagi tugas dengan baik dengan istri.
-Buat list pekerjaan yang bisa dibagi antara istri dan suami.
Jika tidak dibuat list bagaimana bisa dibagi?
-Bicarakan dengan baik.
-Hormati suami yang sudah lelah bekerja mencari nafkah. 

Ada salah satu peserta yang menanyakan tentang bagaimana menghilangkan trauma atas didikan orangtua di masa lalu.
Pak Dodik menjawabnya ada beberapa cara, yaitu:
-Terima dan ikhlaskan kesalahannya
-datang ke profesional untuk membantu menyelesaikan apabila belum bisa menerimanya.
Karena secara tidak langsung trauma masa lalu itu akan tersimpan di pikiran bawah sadar kita. 
Agar tidak memberi efek yang negatif pula kepada anak kita. 

Bagaimana cara menjadikan kesenangan anak yang negatif?
Dengan memberikan banyak kegiatan yang lebih menyenangkan dan bermanfaat.

Ketika Elan ditanya, kenapa dia pernah menghabiskan waktu berjam-jam untuk main game?
Karena dia merasa senang. Tapi tidak bermanfaat.
Berbeda jika dia disuruh bermain game yang edukatif. Pasti membosankan.
Dan akhirnya dia menganggap edu game pun tidak menarik lagi buat dia. 

Elan pernah menyenangi robotic sejak usia 7 tahun. Ketika usianya 12 dia menyukai sepeda dan membuat SoBike (sepeda dari bambu). Dan kini di usia sekarang, 13 tahun dia mulai beralih ke passionnya sebagai Sutradara.

Jadi anak itu boleh mengganti kegiatan yang disenanginya sampai usia 15 tahun. Setelah itu dia harus memilih satu bidang. Agar lebih fokus dan tidak boros.

Ada pertanyaan apakah pak Dodik pernah marah?
Dan apa yang menjadi penyebabnya?
Elan pun menjawab: 
"Bapak ga pernah marah,...
(Waah kereen.., ibu-ibu sudah terkesima dengan jawaban Elan)..
tapi murka" (lanjut Elan lagi)
Lho?! Hehe.. 

Pak Dodik itu katanya paling marah jika anak berebut makanan. Maka, sebelum anak berebut.. beliau akan membaginya terlebih dahulu supaya tidak berebut.
Dan jika kamu memperingatkan dengan tegas. Maka perlu sekali saja.

Tidak perlu memarahi atas kesalahan yang sama. Jadi kita bisa memperkecil luka ke anak-anak.

Karena "Sebaik apapun Marah itu, pasti meninggalkan bekas"

Terakhir yang saya catat Mengenai Adab.. Jangan lepas anak didunia manapun tanpa ADAB.
Karena dari ujung kutub utara sampai ujung kutub selatan. Adab itu berlaku. 

Jadi jangan lupa terapkan pada anak kita:
Iman, Adab, Akhlak, Bicara.

Diskusi bersama pak Dodik selesai pada pukul 11.00.
Dilanjutkan dengan pemberian oleh-oleh jus dan dodol belimbing khas Depok serta susu hasil dari bunda produktif IIP Depok.
Foto bersama untuk dokumentasi juga tak kalah penting. Hehe..

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan perkenalan dan aliran rasa dari para peserta matrikulasi batch 2 IIP Depok ini. Dan, saking semangatnya, acara ditambah satu jam lagi untuk ramah tamah. 

Sekian tulisan saya tentang acara Kopdar Perdana Matrikulasi Ibu profesional Depok ini.  Semoga semua pesertanya lulus dan lebih semangat lagi dalam belajar bersama, menebar manfaat bersama. 

Terimakasih kepada Allah SWT atas rahmatnya, Terimakasih kepada pak Dodik yang telah menyediakan waktunya di sela aktifitas lainnya. Terimakasih Elan JM yang sudah memberikan kejutan dan sudah menjawab dari sudut pandang anak, Terimakasih kepada tim Fasil Depok, mba Diah Soehadi, mba Nia Nio, dan panitia yang ikut membantu kelancaran acara ini, mba Ersita, mba Poppy, mba Dinda dan semua ibu-ibu hebat yang hadir penuh semangat. 

/Salam Ibu Profesional/

-Zy-
(tim fasil matrikulasi IIP Depok batch 2)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan