Resume Diskusi Materi #5 batch #2 Matrikulasi IIP Depok

Materi Matrikulasi IIPbatch #2 sesi #5

📝BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.

Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang  yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.

Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran  yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.

Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.

*_Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan_*

Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah.

Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.

Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.

Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?

Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :

1⃣Belajar hal berbeda       
2⃣ Cara belajar yang berbeda

3⃣Semangat Belajar yang berbeda

🍀 *Belajar Hal Berbeda*

Apa saja yang perlu di pelajari ?

yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:

🍎Menguatkan Iman,
ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya

🍎Menumbuhkan karakter yang baik.

🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya)

*Cara Belajar Berbeda*

Jika dulu  kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.

Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.

Misalnya :

👍Ibu jari : How

👆Jari telunjuk : Where

✋Jari tengah : What

✋Jari manis : When

✋Jari kelingking : Who

👐Kedua telapak tangan di buka : Why

👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.

Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya

Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.

Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik

_Apa itu berpikir skeptik ?_

Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.

*Semangat Belajar Yang berbeda*

Semangat belajar  yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :

🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.

🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.

Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).

Yang harus dipahami,

*_Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita_*

Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?

• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan

*_Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah_*

Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.

Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.

🚫 *_Sebaliknya jangan meratakan lembah_*

yaitu dengan menutupi kekurangannya,

Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).

Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.

Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.

Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.

Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?

Caranya adalah :

1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati

2⃣Mengetahui tujuannya, cita-citanya

3⃣Mengetahui passionnya

Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.

  *_Good is not enough anymore we have to be different_*

Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).

Peran kita sebagai orang tua :

👨‍👩‍👧‍👧Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.

👨‍👩‍👧‍👧Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.

kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya

👨‍👩‍👧‍👧sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.

Cara mengetahui passion anak adalah :

1⃣ _Observation_ ( pengamatan)

2⃣ _engage_(terlibat)

3⃣ _watch and listen_ ( lihat dan dengarkan suara anak)

Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.

Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.

Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.

Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :

1⃣Melatih anak untuk belajar bertanya,

Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.

2⃣Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya

3⃣Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari

4⃣Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.

Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan :

_Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014_

_Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009_

DISKUSI MATERI
BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR
Selasa, 15 Nov. 2016
Pkl. 20:00-21:00

1⃣ Bun Hilmiy
Bagaimana cara kita sebagai orangtua memetakan potensi anak sesuai passionnya? Tiap tahun di sekolah anak ada pohon cita-cita, tiap tahun pula anak kami cita-citanya berubah. Tahun pertama ingin jadi astronout maka kami ajak ke Boscha, tahun kedua ingin menjadi pemadam kebakaran sekaligus ilmuwan, tahun ke tiga ingin menjadi pembalap seperti Rio dan tentara

Jadi bagaimana cara saya memetakan cita-citanya yang berubah-ubah?

Terimakasih

➡ Bunda Hilmiy, usia berapa putranya? Tidak mengapa bunda, sampai usia 14 tahun kita beri kesempatan untuk berpikir cita-citanya. Kita catat, dan kita dukung dan fasilitasi untuk menuju kesana. Dipaparkan terus saja pada beragam kegiatan dan keahlian yang ada...paparkan pada kegiatan bersama alam juga.

Nanti akan terlihat bidang yang paling lama diminati, yang membuat matanya selalu berbinar...dan kecenderungan pilihan yang dilandaskan pada kegemarannya itu.
2⃣ Bun Fitri
Mba sy masih bingung memberi ragam aktivitas utk mengamati passion anak (5th). Selama ini msh berkutat seputar kegiatan rumahan: seputar buku (denger cerita,baca,mewarnai,nulis), main lego,masak-masakan,main barbie. Tp kegiatan lain kaya olahraga, main di alam, nari sangat kurang, jarang kami lakukan. Tapi kalo pas olahraga minggu pasti dia gak ada capenya lari-lari n lompat-lompat spt kbiasaan anak-anak seusianya. Kalo main ke playground mall jg suka. Bisa kasih contoh mba agar kegiatan anak bisa seimbang.. dan kegiatan spt apa yg bs dikatakan "passion". Karena kan main mah pd dasarnya anak-anak suka bgt.
Mksh.

➡ Bund Fitri, yang dilakukan bersama Ananda Sudan cukup bervariasi. Tambahkan juga beraktivitas dan berinteraksi dengan alam. Mengagumi tetumbuhan, hewan-hewan, mengamati angin, awan, gunung, danau, laut Dan sebagainya.

Saya ingat kalimat di film "The Beginning of Life": _playing is the children's work_

Jadi mari dampingi anak anak bermain. Untuk menumbuhkan inborn drive of mastery di diri mereka.


3⃣ Dinda
Bagaimana cara membuat kurikulum personal utk masing2 anak saya? Adakah contoh cara membuat potofolio anak dan buku ortu yg bisa memantau setiap perkembangan tumbuh kembang fitrah anak2?
Berikut sifat dominan di anak saya :
👷🏻‍♀Syifa 10 thn anak yg sangat perasa,, empati nya pd org sangat besar.
👷🏻‍♀Tyas 8y5m adalah anak yg senang merawat dan telaten pd siapapun
👷🏻Tsaqif 4y6m adalah anak yg luwes dan mudah menghapal

Mohon maaf pertanyaan nya banyak. Jazakillah khair atas jawabannya☺🙏🏻

➡ Mbak Dinda, mbak Dinda bagus sekali sudah mengobservasi dan memetakan kepribadian dan keunikan anak-anak mbak Dinda. Lanjutkan saja dengan menambah paparan aktivitas sesuai usia anak-anak mbak dan mengobservasi poin-poin yang lebih dominan diantara aktivitas yang lain. Konkritnya mbak Dinda yang lebih paham aktivitas anak-anak mbak sendiri.

Kegiatan yang dilakukan anak itu diabadikan bisa dengan bentuk apapun. Portfolio adalah rekam jejak anak-anak kita berkegiatan dan karya anak-anak. Berkreasi sama sesuai selera mbak Dinda yang penting medianya bisa kita akses dengan mudah untuk kita trace back, ada kah benang merah atau kecenderungan passion yang akan muncul?

Berikut contoh framework kurikulum yang dibuat oleh mbak Diah untuk anaknya

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1TRpvwZBcWbCyPWpBjr-OtiXvoUsqnSMHqTAm3dhWH2o/htmlview#gid=0

Berikut contoh portfolio anak yang didokumentasikan melalui blog

http://duniatata.com/


4⃣ Bun Refi
Materinya menarik banget. Kita bisa langsung membayangkan bagaimana caranya mendidik anak. Tapi ketika mempraktekkannya amat butuh kesiapan maksimal yah Mba.
Jika anak bersekolah di sektor formal, mereka mesti belajar semua mata pelajaran yang ada. Pastinya dari semua mata pelajaran yang ada, ada yang anak tak suka. Sikap kita sebagai orang tua bagaimanakah Mba?
Tetap meminta anak belajar semampunya, atau berfokus kpd mata kuliah yang anak sukai saja.
🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Jazakillah khayran

➡ Bunda Refi, mungkin maksudny lebih pada sekolah formal umum ya bukan kejuruan atau kuliah, karena kalo kejuruan Dan kuliah pelajarannya sudah spesifik, namun memang ada beberapa ilmu penunjang yang kadang nampak lain namun sebetulnya masih relevan.

Saran kami, identifikasi terlebih dulu, mengapa sebab tidak suka. Karena guru/dosennya tidak clear saat menjelaskan, cara belajar yang kurang sesuai, pengalaman tidak menyenangkan atau memang karena sama sekali tidak minat.

Pelajari juga, apakah mata kuliah tersebut berpengaruh terhadap kelulusan, jika ya maka tidak ada jalan lain, tetap dipelajari seoptimalnya untuk memenuhi kualifikasi nilai Dan kelulusan

Sambil ditingkatkan bagian peminatannya.


5⃣ Bun Hilma
Bagaimana cara melatih anak dari sejak usia balita agar selalu punya mental belajar yang kuat? Maksudnya agar ketika ia sudah mengetahui minat, cita cita dan passion.nya, ia tidak mudah menyerah atau putus asa ketika menemui rintangan dalam menekuni proses belajarnya tsb?

➡ Bunda Hilma, bangun Dan latih dengan keteladanan. Ketika bermain dampingi, beri contoh, tunjukkan passion dan semangat kita sendiri dalam mendampingi bermain dengannya, mengeksplor alam Dan memilih sikap sikap dalam menghadapi tantangan.


6⃣ Bun Tantia
Mohon d jelaskan ortu Sebagai pemandu 0-8 th, apa yg boleh d lakukan dan tidak boleh d lakukan sebagai pemandu agar tdk merusak fitrahnya.
Terimakasih

➡ Bunda Tantia, dampingi saja dan belajar bersama anak. Prinsip adab terhadap ilmu terapkan. Tidak menggegas dan berikan imaji positif kepada anak tentang segala hal.


7⃣ Bun Tria

Untuk anak usia 0-8 tahun, kita berperan sebagai pemandu. Tolong dijelaskan bagaimana proses memandunya? Dan seperti apa contoh memandu anak2 kita?
Adakah perbedaan antara memandu, mengarahkan, & membimbing?

Tks ya bun 😉

➡ Bunda Tria, jawaban sama seperti pertanyaan Bunda Tantia sebelumnya ya. Basically memandu, membimbing mengarahkan merupakan paket satu kesatuan mendidik. ✅
8⃣ Wiwit Simponi:
Alhamdulillah suka sekali dg materi kelima ini semakin practically..mohon perkenan penjelasan dari tim fasilitator tercinta mengenai bagaimana contoh2 teknik belajar skeptik yg dpt diterapkan ke anak2 ?.

Jazakillah khair 🙏🏼

➡ Bunda Wiwit, 5W 1 H di material tadi itu tekniknya.

Jadi jika anak melihat atau menerima ilmu baru gali skeptical thinkingnya dengan panduan tanya itu Sehingga anak terbiasa tidak hanya menerima begitu sama sebuah informasi, tapi juga punya kesempatan mengeksplorasi, memverifikasi dan memvalidasi. ✅

9⃣ Bun Ika
Cara mengolah kemampuan berpikir anak itu apakah berjenjang sesuai dengan usianya anak. Sejak kapan kita melakukan no.1 lalu pindah ke tahap-tahap selanjutnya?

➡ Bunda Ika, jika yang dimasud berjenjang adalah tingkat kompleksitasnya, iya. Mulai Dari yang sederhana dulu. Kurang jelas no.1 yang dimaksud yang poin mana. Anyway, semua dilakukan secara simultan di setiap stages usia anak. ✅
🔟 Bun Laela
Bagaimana jika cita cita dan pasion anak berubah ubah ,FYI kita sering berpindah tempat tinggal rata rata 2 thn sekali di propinsi berbeda, karena sering pindah itulah pasion anak kadang jd berubah ,bagaimana cara menemukan jawaban pasion dan cita cita yang sesungguh nya yang mana?

➡Bunda Laela, ketika pre akil baligh, berikan project real sehingga anak mulai berpikir tanggung jawab dan menetapkan pilihan akhir passion hidupnya ✅

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan