Tafakur Akhir Ramadhan 1437 H

Tafakur di akhir Ramadhan.

Diawali dengan konvoi naik motor, kami itikaf di masjid Adzikra, Sentul bersama keluarga kecil kami dimalam ke 27 Ramadhan.
Lelah campur bahagia mengiringi perjalanan kami. Rasa lelah naik motor terbayar lunas saat kami sampai dan merasakan sejuknya udara Bogor yang jarang kami rasakan ditempat tinggal kami di Depok.

Setelah buka puasa bersama dengan ta'jil yang dibagikan seadanya. Teh manis hangat yang seketika berubah dingin karena cuaca hujan.. dan beberapa butir kurma.. Menjadi sangat nikmat rasanya dimakan bersama-sama jama'ah disana.

Saat malam tiba..
Ketika sang imam mulai mengimami sholat tahajjud dengan membaca surat-surat yang sudah familiar ditelinga kami.
Surah Ar-Rahman, Al Waqi'ah,  Al Ma'un dan An-Naba yang dibacakan di raka'at-raka'at sholat..
Sangat menyentuh hati kami..
Walaupun aku tidak bisa ikut melaksanakan sholat karena kodrat wanita.. Aku tetap ikut bermuhasabah dengan membuka terjemah surah-surah yang dibacakan sang imam.
Masya Allah.. Artinya sangat menggugah hati bila kita mentadaburi dengan khidmat.
Merasa diri ini masih jauuh dari keimanan yang menyeluruh.
Masih banyak dosa-dosa yang masih kami lakukan baik sengaja maupun tidak.

Semoga muhasabah di Ramadhan tahun ini membawa kami kepada keimanan yang lebih baik lagi di sebelas bulan berikutnya jika Allah masih memberi kami kesempatan hidup.

Pagi harinya..
Kami berniat untuk menuju masjid Andalusia yang lokasinya masih didaerah Sentul.
Untuk menghilangkan rasa penasaran kami. Setelah touring sebentar. Kami menyeberang ke lokasi ah poong sentul. Naik jembatan yang arsitekturnya menarik mata kami untuk menaikinya.

Perjalanan kami masih berlanjut..
Konvoi dengan sepeda motor, kendaraan yang kami miliki saat ini, semoga kelak Allah memberikan rizqi pada kami untuk memiliki sebuah mobil, aamiin.
Kami menuju ke curug Kencana..
Kurang lebih 10km dari Sentul, kami melintasi jalanan yang semakin menanjak.
Dengan melintasi jalan terjal bebatuan.. Kami melihat masyarakat sekitar yang masya Allah jauh dari keramaian kota.
Akhirnya perjalanan kami hentikan sampai motor kami tidak bisa melintasi jalan besar lagi. Dengan mempertimbangkan keselamatan karena jalan semakin sempit dan terjal bebatuan.
Saya hentikan diatas jembatan yang dibawahnya mengalir aliran sungai dari air terjun curug Kencana.
Kami beristirahat sebentar dan membahas sedikit kondisi masyarakat yang kami lihat untuk mengambil hikmahnya.
Anak-anak gunung yang ceria saat bermain hanya dengan alam. Jauh dari teknologi gadget yang sudah mulai menjamur di kota.
Sekolah Dasar Negri yang jauh dari rumah mereka. Dan mungkin tidak semua anak disana mau bersekolah.

Alhamdulillah kami bersyukur atas nikmat Allah yang mungkin sering kami dustakan.
Kami ajarkan anak-anak kami untuk merenung dan bersyukur.
Sambil mengajarkan sedikit berbagi dengan anak-anak kecil yang menghalangi motor kami untuk sekedar meminta uang receh dijalan.

Setidaknya, perjalanan kami di akhir-akhir Ramadhan ini mendapatkan banyak hikmah agar kami meninggalkannya dengan ikhlas.

Selamat tinggal Ramadhan 1437 H.
Selamat datang 1 Syawal 1437 H.

Taqobalallahu minna wa minkum.
Mohon maaf lahir batin

Zy & keluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1) by Ust. Harry Santosa

Materi ke 10 Matrikulasi IIP batch#1

Saudara & Persaudaraan